Lihat ke Halaman Asli

Angga anggara

Penulis Amatir

Puisi | Rindu yang Tak Terobati

Diperbarui: 1 Mei 2020   00:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tahu, sekalipun rinduku berteriak keras dihalaman rumahmu, kau tetap tak akan membukakannya pintu.
Kau akan menutupnya rapat-rapat, menguncinya dari dalam, agar rinduku tak mengacau dan mengganggu kebahagiaanmu.

Tentu saja, karena didalam rumahmu kini sudah ada tamu; tamu yang baru, yang membuat rumahmu ramai, dibanding denganku yang hanya membuatnya sepi dan penuh air mata.

Sepertinya aku harus tahu diri, harus pulang dengan rindu yang tak terobati.

Baiklah, akan ku simpan rindu ini baik-baik, akan ku tahan sekalipun ia menguap ke langit-langit, dan tak akan perduli lagi akan isyarat-isyarat fana yang hanya menghadiahi luka.

Dengan seiring waktu, kelak, rindu-rindu itu akan berubah menjadi kenang, bahwa setelah kau memilih hilang, aku pernah merasa begitu malang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline