Lihat ke Halaman Asli

Seren Taun, Upacaya Syukuran Masyarakat Agraris Sunda di Kuningan Jabar

Diperbarui: 17 Juni 2015   21:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masyarakat adat desa cigugur kabupaten
Kuningan menyelenggarakan uapcara adat seren taun. Upacara seren taun
adalah ungkapan syukur dan doa masyarakat sunda atas suka duka yang
mereka alami terutama di bidang pertanian selama setahun yang telah
berlalu dan tahun yang akan datang. Seren taun dilaksanakan setiap
tanggal 22 Bulan Rayagung sebagai bulan terakhir dalam perhitungan
kalender sunda. Selain ritual-ritual yang bersifat sakral, digelar
juga kesenian dan hiburan. Dengan kata lain kegiatan ini merupakan
hubungan antara manusia dengan tuhan, dan juga dengan sesama mahluk
atau alam baik lewat kegiatan kesenian, pendidikan, dan sosial budaya.
Senin (13/10/14)

Istilah Seren Taun dalam bahasa Sunda berasal dari kata seren artinya
menyerahkan dan taun yang berarti tahun. Seren Tahun bermakna serah
terima tahun yang lalu ke tahun yang akan datang sebagai penggantinya.
Upacara Adat Seren Taun merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas
segala karunia hasil pertanian pada tahun ini dan berharap hasil
pertanian akan meningkat pada tahun yang akan datang.

Kadisparbud Kabupaten Kuningan, Tedi Suminar mengatakan. Padi menjadi
objek utama upacara adat ini karena padi dianggap sebagai lambang
kemakmuran daerah Cigugur. Padi juga direkatkan dengan berbagai cerita
rakyat seperti Pwah Aci Sahyang Asri. Pwah Aci  yang lebih dikenal
dengan Dewi Sri yaitu tokoh yang telah melegenda dan memiliki daya
tarik tersendiri bagi masyarakat agraris Sunda, yang dipercaya
memberikan kesuburan bagi petani sebagai utusan dari Jabaning Langit
yang turun ke bumi.

“Puncak acara Seren Taun berupa penumbukan padi pada tanggal 22
Rayagung juga memiliki makna tersendiri. Bilangan 22 dimaknai sebagai
rangkaian bilangan 20 dan 2. Padi yang ditumbuk pada puncak acara
sebanyak 22 kwintal dengan pembagian 20 kwintal untuk ditumbuk dan
dibagikan kembali kepada masyarakat dan 2 kwintal digunakan sebagai
benih. Bilangan 20 merefleksikan unsur anatomi tubuh manusia”,
katanya.

Setiap pagelaran seren taun, selalu diawali oleh pagelaran Damar Sewu
merupakan sebuah helaran budaya yang mengawali rangkaian upacara adat
seren taun Cigugur. Merupakan gambaran manusia dalam menjalani proses
kehidupan baik secara pribadi maupun sosial, Pesta Dadung merupakan
upacara sakral masyarakat dilaksanakan di Mayasih yang merupakan upaya
meruwat dan menjaga keseimbangan antara positif dan negatif di alam,
jadi pesta dadung merupakan upaya meruwat dan menjaga keseimbangan
alam agar hama dan unsur negatif tidak menggangu kehidupan
manusia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline