Lihat ke Halaman Asli

Toy Story 3, "Life Must Go On!" (No Spoiler)

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sudahkah Anda nonton film ini? Bila belum, berikut ini adalah sedikit ulasan yang mungkin akan memberikan Anda beberapa gambaran tentang film ini. Sebagai catatan, artikel ini adalah buah pikiran saya pribadi dan bukan hasil copy dari artikel yang sudah ada. Film Toy Sory 3 ini baru saja tayang perdana pada tanggal 17 Juni 2010 di Indonesia, dan ditayangkan di bioskop dalam bentuk 3D dan bukan 3D (biasa). Anda tidak perlu khawatir karena saya tidak akan membahas cerita yang ada di dalamnya karena tentu saja itu akan mengurangi 'nilai' yang Anda dapat pada saat menonton film ini nantinya. Seperti kita ketahui, banyak film besutan PIXAR yang sukses sebelumnya dan berhasil menyabet penghargaan dari Oscar dalam bidang animasi. Pada tahun 2008 PIXAR meluncurkan film animasi 'bisu' fenomenal yang berjudul Wall-E dan tahun lalu juga menyuguhkan film animasi berjudul UP yang benar-benar menawan baik dari segi cerita maupun score. Seakan tidak ingin berhenti memberikan suguhan yang terbaik pada para penggemarnya, tahun ini PIXAR meluncurkan film sekuel Toy Story, yaitu Toy Story 3. Lantas bagaimana dengan Toy Story 3? apakah sama menariknya dengan dua film andalan PIXAR sebelumnya? Garis besar cerita dari film ini adalah bagaimana nasib para mainan yang akan ditinggal oleh sang pemiliknya (Andy) yang akan memasuki hidup perkuliahan. Apakah mainan ini akan dibuang? atau disimpan di gudang? dan apakah yang akan dilakukan para mainan yang dipimpin oleh Woody untuk mengatasi hal tersebut? Bila dilihat dari temanya, tema kali ini masih kurang lebih sama dengan kedua film yang sudah disebut di atas, original dan menyentuh sisi kemanusiaan para penonton. Salah satu hal menarik yang ada pada film ini adalah alur ceritanya. Alur yang dihadirkan pada film ini sangatlah cepat, dan tentu saja menarik serta tidak mudah ditebak. Anda tidak akan sempat berpikir tentang apa yang akan terjadi selanjutnya karena Anda akan dibawa terus mengalir bersama alur cerita yang sedang berlangsung. Bagi Anda yang belum pernah menonton film yang pertama maupun kedua tidak perlu khawatir karena cerita kali ini sama sekali tidak menyinggung tentang kedua film yang sebelumnya. Ya meskipun tentu saja bagi Anda yang sudah pernah menonton dua film sebelumnya pasti akan memiliki emotional attachment tersendiri pada tiap karakter dan latar belakang film tersebut. Bila dilihat secara umum, mungkin juga terbesit kesan bahwa ini adalah film anak-anak karena poster yang ditampilkan dan rating "Semua Umur" yang diberikan. Tapi jangan salah, Anda yang dewasa pun pasti akan tersentuh saat menonton film ini. Sang Sutradara, Lee Unkrich cukup lihai dalam memanipulasi emosi para penonton, humor segar berhamburan disana-sini, bahkan pada saat menegangkan sekalipun masih ada hal yang bisa membuat kita tertawa. Saya juga bisa memastikan bahwa pada saat scene terakhir para penonton pasti akan terdiam dan beberapa (mungkin) akan meneneteskan air mata. Benar-benar sebuah ending yang sangat menarik untuk disaksikan dan Anda pasti akan mengerti mengapa saya memilih judul di atas setelah Anda menonton film ini. O ya, untuk kualitas gambar 3D sendiri sebenarnya biasa saja. Bahkan saya yakin tanpa 3D pun para penonton pasti akan mendapatkan pengalaman menonton yang sama asiknya dan sama serunya. Sedangkan untuk sentuhan musiknya sendiri, bisa dibilang kurang terasa dalam membangun emosi penonton, tidak sebagus yang ada pada film animasi sebelumnya, UP. Dimana pada film tersebut musik (score) benar-benar bekerja penuh dalam membangun emosi penonton. Akhir kata, setelah mengupas beberapa hal di atas, saya menyimpulkan bahwa film ini adalah salah satu dari deretan film musim panas yang sangat layak untuk ditonton . Jadi, masih ragukah anda untuk menonton film ini? Overall rating point : (7/10)

Picture : http://cinealex.wordpress.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline