Ilmu pengetahuan alam merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar. Siswa dituntut untuk bersikap ilmiah dan mampu menerapkan konsep IPA dalam kehidupan. Salah satu konsep IPA yang paling penting untuk dipahami yaitu anatomi atau sistem organ tubuh manusia. Guru sekolah dasar pada umumnya menyampaikan materi pembelajaran anatomi organ tubuh manusia menggunakan media buku konvensional dengan metode ceramah. Hal ini cenderung membuat murid merasa jenuh dan bosan saat mendengarkan materi pembelajaran tersebut.
Adapun sasaran penulis untuk Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) adalah guru SD Negeri 5 Melaya. Penulis memilih sekolah tersebut yakni karena minimnya fasilitas teknologi yang dimiliki oleh sekolah serta kurangnya kecakapan digital guru-guru di SD Negeri 5 Melaya dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas.
Berdasarkan observasi dan wawancara kepada bapak Sukamto, S.Pd., selaku kepala sekolah SD Negeri 5 Melaya diketahui bahwa terdapat permasalahan yang dihadapi oleh guru-guru SD Negeri 5 Melaya dalam pelaksanaan metode pembelajaran yang dilakukan, yang mana dalam pelaksanaan proses belajar mengajar khususnya dalam mata pelajaran anatomi organ tubuh manusia para guru hanya menggunakan media buku konvensional dengan metode ceramah, sehingga hal ini membuat murid-murid di SD Negeri 5 Melaya merasa bosan dan jenuh.
Dapat dibuktikan dari hasil wawancara yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata motivasi belajar dan hasil belajar siswa dalam mempelajari materi anatomi organ tubuh manusia adalah 6,7 dengan ketuntasan 2 belajar klasikal mencapai 37,5%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 7,5 hanya sebesar 37,5% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki sebesar 80%.
Kepala sekolah SD Negeri 5 Melaya juga mengatakan bahwa para guru hingga saat ini tidak mengenal adanya alternatif media pembelajaran seperti audio visual, animasi pembelajaran digital, power point, dan pop up book. Sehingga dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang dihadapi mitra adalah kurangnya keterampilan dan kemampuan dalam membuat media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan untuk siswa sekolah dasar.
Dalam hal ini, guru SD Negeri 5 Melaya memerlukan pelatihan dan pendampingan melalui Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) dengan judul "COPUCA: Collaboration of Pop Up Book and Canva Guna Meningkatkan Kualitas Media Pembelajaran Guru SD Negeri 5 Melaya" untuk membuat media pembelajaran yang inovatif dan memiliki visualisasi yang menarik khususnya bagi anak sekolah dasar. Peran guru khususnya keterampilan dan keahlian dalam menyusun pop up book mengenai materi anatomi organ tubuh manusia untuk diaplikasikan kepada murid SD Negeri 5 Melaya sangat diperlukan saat ini.
Dalam kelancaran pelaksanaan program ini, tim pelaksana menggunakan metode pra pelatihan dan metode pelatihan. Dalam metode pra pelatihan, dilaksanakan 4 tahapan yang terdiri dari tahap pembuatan materi pelatihan terkait dengan pengenalan program, materi canva dan materi pop up book. Selanjutnya adalah penyiapan pre test dan post test yang diisi oleh mitra di awal dan akhir kegiatan. Selain itu, dilaksanakan pula pemeriksaan ruangan untuk pelatihan sehingga program dapat terfasilitasi dengan baik, serta yang terakhir adalah pembuatan prototipe media pembelajaran pop up book untuk memberikan gambaran media yang dibuat oleh mitra ketika kegiatan.
Pada metode Pelatihan, dilaksanakan beberapa tahapan berikut. Pertama ada tahap pemaparan materi yang berisi pengenalan program, timeline program, pemberian pre test, pemaparan materi Canva dan pop up book. Selanjutnya dilaksanakan pelatihan pertama, kedua, dan ketiga terkait pengenalan Canva, pembuatan desain pop up book, hingga pencetakan elemen. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan pelatihan keempat, kelima, dan keenam terkait pop up book dari pembuatan kerangka utama, penempelan elemen, dan finishing hingga pop up book benar-benar bisa digunakan.