Lihat ke Halaman Asli

Ketika Tiki Taka Jadi Teka Teki

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

El Clasico Jilid II musim 2011/2012 yang kabarnya disaksikan 400 juta penduduk dunia secara jelas menampilkan skor 1:2 untuk kemenangan Real Madrid. Hasil yang bagi para pendukung Madrid adalah sebuah kabar gembira, dan pukulan telak bagi para pendukung Barca. Kemenangan ini merupakan 99% dapat diartikan sebagai kemenangan Madrid dalam perburuan gelar musim Liga Spanyol musim 2011/2012. Ada sedikit banyak teka teki dari Barcelona yang perlu coba saya paparkan di sini.

Teka teki mengenai susunan pemain, Tiki Taka yang indah kehilangan Gerard Pique di lini pertahanan. Kehilangan Carlos Puyol dalam beberapa pertandingan tidaklah separah kehilangna Pique. Memang secara pengalaman Puyol lebih unggul, tapi sadar maupun tidak sadar fisik, kecepatan, ketenangan Pique sedikit di atas Puyol. Tidak adanya Pique membuat dua kali permainan Tiki Taka (Lawan Chelsea dan Madrid) seperti kehilangan magis di lini belakang. Pique yang melakukan pemanasan saat pertandingan berlangsung menandakan dia baik-baik saja, tapi apakah mungkin sengaja disimpan dalam dua pertandingan menentukan? Kabar beredar faktor non teknis yang membuat Pique dijadikan penonton, sudah lama Pep Guardiola tidak setuju dengan gaya hidup Pique berpacaran dengan Shakira yang akhirnya berdampak pada karier Pique.

Teka teki mengenai sang Ruh permainan, Xavi Hernandes. Berkali-kali umpan Xavi yang biasanya 100% akurat pada malam tadi menjadi lemah syahwat alias tidak mengeluarkan magisnya. Emosi Xavi tampak ketika dia digantikan pemain lain. Xavi melempar botol minuman ketika duduk dibangku cadangan setelah digantikan Alexis Sanchez. Pemandangan yang langka bagi para pemain Ex La Masia. Ini mengindikasikan bahwa ada masalah di kamar ganti Barca. Mungkin masalah ini timbul karena posisi Xavi yang biasanya lebih kebelakang diambil perannya oleh juniornya Thiago Alcantara.

Teka Teki Messi yang biasanya mengeluarkan segala magisnya dalam berbagai gerakan, tetapi malam ini seperti sentuhannya telah hilang ditelan Ramos dan Pepe. Sebelumnya sentuhan Messi juga ditelan dua center bek Chelsea Terry dan Cahill. Kelelahan itulah yang patut disalahkan oleh fans Barca. Ataukah para bek-bek tersebut telah mengetahui kelemahan Messi dan tahu bagai mana menekan tombol Turn Off pada Tiki Taka Barcelona?

Teka Teki mengenai permainan Barcelona yang biasanya bisa dari kaki ke kaki, sekarang mulai berubah dari kaki pemain Barca ke kaki pemain musuh. Permainan Barca sudah lama mematikan, tapi kalu tidak sedikit pun diubah, itu sama halnya dengan memberi tahu apa kelemahan mereka. Memang segalanya tak ada yang sempurna, bahkan Tim terbaik di dunia ini tidaklah sempurna. Segalanya memang Teka Teki sepakbola yang menjadikannya menarik.

Kredit poin buat Mourinho, yang berani mencadangkan Marcelo dan merubah Ramos ke sector bek tengah. Terlebih kredit buat pemain Madrid yang menghilangkan emosi mereka saat bertanding melawan Barca. Formasi Mdrid malam ini jauh lebih baik dengan dua gelandang bertahan mereka. Mengenai skor 1:2 itu sudah biasa dalam El Clasico.

Pertanyaan besar adalah mampukah saat melawan Chelsea, Tiki Taka akan mampu menghasilkan magisnya. Ataukah memperparah Teka Teki? Mungkinkah hanya itu saja cara Barcelona bermain? Yang jelas Tiki Taka Barcelona tidaklah serumit Teka Teki PSSI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline