Lihat ke Halaman Asli

Saat Kamu Memasuki Usia 25 Tahun, Ini yang Akan Terjadi Dihidupmu

Diperbarui: 7 Januari 2019   12:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Quarter Life Crisis (sumber foto modifikasi dari IDNtimes)

Memasuki umur 25 tahun, kamu akan menghadapi quarter life crisis. Sebenarnya apa sih, ungkapan itu dan apa maknanya? Quarter life crisis dalam bahasa Indonesia berarti krisis di seperempat kehidupan. 

Manusia rata-rata hidup hingga umur 60-70 tahun, namun sebenarnya manusia bisa hidup hingga 100 tahun atau bahkan lebih. Jika kita mengambil mayoritas usia maksimal manusia yaitu 100 tahun, maka ketika manusia memasuki usia 25 tahun, ia telah menjalani seperempat kehidupannya.

Lalu mengapa ada kata krisis dalam klausa seperempat kehidupan ini? Krisis disini bermakna situasi dimana seseorang telah mencapai keadaan yang sulit atau berbahaya. 

Dengan kata lain, ketika seseorang memasuki umur 25 tahun, ia akan berada dalam masa pencarian jati diri, masa pembuatan dan penentuan pilihan yang besar, dan ia juga akan mulai lebih ditekan untuk memilih antara idealisme dan realitas. Jika kamu memasuki umur 25 tahun, maka kurang lebih hal ini yang akan kamu rasakan.

1. Lebih sering berkontemplasi mengenai arah dan tujuan hidup

Memasuki usia 25 tahun sebenarnya tidak serta merta membuatmu menjadi pribadi yang dewasa, tetapi ketika memasuki umur ini, kamu akan sering berfikir tentang cita-citamu, keinginanmu dengan keinginan orang tua, dan apa yang sebenarnya kamu inginkan dan kamu tuju.

Baca Juga: Apa itu IMF (International Monetary Fund)?

2. Mulai memahami bahwa seharusnya tidak ada dikotomi manusia

Kamu mulai menyadari bahwa tidak semua manusia baik dan tidak semua manusia itu jahat. Kamu mulai memahami bahwa manusia bisa berbuat keduanya (baik dan buruk) yang tidak serta merta membuat mereka terkesan menjadi manusia jahat atau malaikat. Kamu juga mulai menyadari bahwa mengkotak-kotakan orang di sekitarmu berdasarkan identitas, latar belakang maupun penampilan adalah hal yang salah.

3. Mulai memahami untuk memikirkan kembali idealisme-mu

Kamu akan mempertimbangkan lagi apakah idealisme-mu cukup realistis dan menguntungkan atau tidak. Bisa jadi kamu akan menjadi seseorang yang sangat pragmatis dan tidak terlalu berambisius.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline