Tanggal 5 Desember merupakan Hari Peringatan Relawan Internasional. Hari peringatan ini merupakan bagian dari hari-hari peringatan PBB. Seperti yang kita ketahui, PBB yang merupakan singkatan dari Persatuan Bangsa-Bangsa atau dalam Bahasa Inggris disebut dengan UN (United Nations), merupakan sebuah organisasi internasional yang terdiri dari hampir seluruh negara di berbagai belahan dunia.
Dalam organisasi yang bermarkas besar di New York, Amerika Serikat ini, PBB memiliki berbagai program salah satunya yaitu UNV (United Nations Volunteers) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut dengan Relawan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
UNV adalah sebuah program yang mengadvokasi peran kesukarelaan dalam pembangunan bagi badan-badan PBB. Untuk bisa menjadi bagian dari UNV, ada berbagai syarat yang harus dipenuhi termasuk usia, kemampuan bahasa, pendidikan dan penempatan kerja.
Lalu bagaimana apakah menjadi relawan hanya terbatas pada menjadi relawan di UNV saja? Tidak. Semua orang bisa menjadi relawan dengan caranya masing-masing.
Kata relawan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti yang sama dengan sukarelawan yang artinya orang yang melakukan sesuatu dengan sukarela (tidak ada paksaan). Dalam arti lain, relawan adalah seseorang yang bekerja atau melakukan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk membuat lingkungan yang lebih positif dengan mengorbankan waktu dan tenaga tanpa paksaan dan tanpa mendapatkan imbalan (bayaran atau upah).
Baca juga : Inilah Sosok Relawan yang Patut Kamu Acungi Jempol
Tujuan dari diperingati Hari Relawan Internasional ini adalah untuk memberikan kesempatan bagi para organisasi sukarelawan dan relawan individu untuk menunjukan hasil kontribusi positif mereka pada tingkat lokal, nasional dan internasional dalam upaca mencapai MDGs (Millenium Development Goals) atau dalam Bahasa Indonesia disebut dengan Tujuan Pembangunan Milenium.
Hari Relawan Internasional yang diperingati setiap 5 Desember
MDGs ini terdiri dari delapan butir tujuan yang harus dicapai demi terwujudnya kesejahteraan rakyat dan pembangun masyarakat. Delapan butir tujuan tersebut adalah menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk semua, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, menurukan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDS, Malaria, dan penyakit menualr lain, memastikan kelestarian lingkungan hidup dan mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.