Lihat ke Halaman Asli

Angel Meirdhani Saranga

Undergraduate student concentrating in Administration Public (Social science and Political science)

Kampus Mengajar Sebagai Lentera Inovasi Siswa SD Inklusif

Diperbarui: 5 Juni 2023   16:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi Angel

Program Kampus Mengajar adalah sebuah program yang melibatkan seluruh mahasiswa di Indonesia yang ingin mengabdi dalam bentuk mengajar. Program Kampus Mengajar ini bisa di mulai dari semester 4, Angel Meirdhani Saranga salah satu mahasiswa Administrasi Publik dari Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur mengikuti program kampus mengajar dan di tempatkan di Sekolah Dasar Negeri Klampis Ngasem II/511 Kota Surabaya.


Awal menjalankan program kampus mengajar, angel sempat terkejut bahwasanya 30% dari keseluruhan siswa di SDN Klampis Ngasem II adalah siswa inklusif, sehingga angel dan mahasiswa kampus mengajar lain nya harus lebih mampu meningkatkan program kerja mereka yang menjadi dua arah kepada siswa reguler, dan siswa inklusif.

Dokumentasi Pribadi Mahasiswa Mengajar Bersama Salah Satu Siswa Inklusif bernama Adhiva kelas 2

Angel mengemukakan bahwasanya "Siswa Inklusif bukanlah tantangan bagi saya, melainkan siswa inklusif adalah motivasi kami di sini untuk tetap giat menjalankan kepercayaan pemerintah yangtelah memberikan kami kesempatan menjalankan Progra Kampus Mengajar", tuturnya. 

Lanjut Angel membahas bahwa "Kementerian Pendidikan kita harus mampu memodifikasi kurikulum inklusif karena menurut pandangan saya kurikulum pendidikan inklusif perlu diadaptasi dan dimodifikasi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa berkebutuhan khusus, karena menurut saya perencanaan pembelajaran yang memperhatikan keberagaman siswa, penggunaan metode pembelajaran yang inklusif, serta penyesuaian konten dan evaluasi menjadi hal yang penting dalam memberikan pendidikan inklusif yang sesuai dan relevan."

Angel juga memberikan masukan kepada Dinas Pendidikan setempat bahwa guru-guru inklusif di beberapa SD 3T masih belum memiliki sumber daya yang memadai, kurangnya tenaga pendidik yang terlatih,  dan tidak adanya kolaborasi yang baik sebagai kunci dalam mengatasi kendala-kendala pembelajaran, sehingga di perlukan upaya bersama untuk menghadapi dan mengatasi kendala-kendala tersebut guna meningkatkan pelaksanaan program pendidikan inklusif di Indonesia, khususnya SDN Klampis Ngasem II/511 Kota Surabaya

Tantangan tetap ada dalam perjalanan menuju pendidikan inklusif yang lebih baik. Dukungan yang konsisten dari pemerintah, pendanaan yang memadai, dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan inklusif menjadi kunci dalam memperkuat inovasi ini. Dalam era yang semakin maju, pendidikan inklusif bukanlah pilihan, tetapi keharusan. Inovasi-inovasi dalam pendidikan inklusif menjadi tonggak penting dalam membangun masa depan yang lebih inklusif, setara, dan berkelanjutan bagi semua anak.

Mahasiswa Kampus Mengajar Bersama Kelas 6 SDN Klampis Ngasem II/511 Kota Surabaya

Penulis: Angel Meirdhani Saranga

Editor: Angel 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline