Lihat ke Halaman Asli

Angel Mauren Vinsensia

Mahasiswa Komunikasi

Resensi Film "Diambang Kematian": Kematian Harta Dunia Membuat Tutup Mata

Diperbarui: 22 Januari 2024   11:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber gambar: mvpworld.com) 

"Diambang Kematian" merupakan sebuah film horor thriller yang merujuk pada kisah nyata, dipublikasikan pada tahun 2023, dengan Erwanto Alphadullah sebagai sutradara dan Azhar 'Kinoi' Lubis sebagai produser. 

Film ini menawarkan pengalaman yang menggugah dengan penuh aksi, jumpscare yang memukau, tantangan teka-teki, dan tentu saja, atmosfer horor yang membangun ketegangan. 

Artikel ini akan membahas secara rinci mengenai naratif cerita, karakter-karakter yang terlibat, efek visual yang digunakan, serta kesan umum yang diberikan oleh film ini kepada para penontonnya. 

Sinopsis 

Film ini mengisahkan tentang kehidupan sebuah keluarga kecil yang terdiri dari Ayah (diperankan oleh Rifnu Wikana), Ibu (diperankan oleh Kinaryosih), Yoga (diperankan oleh Wafdah Saifan), dan Adik perempuan bernama Nadira (diperankan oleh Taskya Namya), yang menetap di suatu kota di Jawa Timur pada latar tahun 2000. Meskipun kebahagiaan mereka terlihat dalam momen-momen kecil, seperti ibu yang mendadak menderita penyakit aneh dan memberikan pesan pada Nadira untuk selalu "mengikuti aturan ayah" agar tetap selamat. 

Suasana keluarga ini berubah drastis pada malam perayaan tahun baru, di mana ibu mereka mengalami kematian yang tragis. Kehidupan Nadira menjadi semakin tidak biasa setelah kepergian ibunya. Rumah keluarga mereka nyaris tidak pernah berhenti dalam proses renovasi, dan sang ayah aktif membagikan daging kambing kepada warga sekitar. 

Nadira, yang kini tinggal bersama kakaknya, Yoga, merasa kehilangan karena ibunya dan mempercayai ayahnya sepenuhnya. Namun, ketidaknormalan dalam kehidupan keluarga ini mulai terungkap ketika Yoga mencurigai perilaku aneh ayahnya, terutama di malam Selasa kliwon. Yoga memutuskan untuk mengikuti sang ayah dan menyaksikan kegiatan yang tidak wajar di belakang rumah mereka. 

Muncul kecurigaan bahwa sang ayah, sejak kepergian ibunya, telah terlibat dalam praktik pesugihan menggunakan kepala kambing di ruang kosong belakang rumah. Pesugihan yang telah dilakukan ayah Nadira, seperti halnya pesugihan lainnya, melibatkan janji dengan para setan yang menuntut korban jiwa, dan Yoga tampaknya menjadi sasaran berikutnya.

Ayah berjanji untuk membersihkan diri dari pesugihan, tetapi tugas ini terbukti sulit karena perjanjian dengan setan sangat kuat. Nasib malang menimpa Nadira, dianggap sebagai korban berikutnya oleh kekuatan gelap yang bersekutu dengan ayahnya. 

Nyawanya terancam oleh janji ayahnya dengan setan, mendorong Nadira memulai perjalanan berani mencari solusi untuk mengakhiri kutukan ini. Melawan kekuatan gelap, dia menyelidiki akar-akar ritual pesugihan ayahnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline