Desa Pasir, Kec. Bodeh, Kab. Pemalang (27/07) – Per tanggal 7 Juli 2023, angka kelahiran bayi di Desa Pasir dapat terbilang cukup tinggi. Dari total tiga pos posyandu setempat, masing-masing pos memiliki minimal 15 Ibu dengan anak berusia di bawah lima tahun. Kondisi ini tentu memicu perhatian khusus dari para pemangku jabatan desa untuk menjamin kesejahteraan para balita di Desa Pasir.
Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah menghadirkan kelas balita, rutin setiap satu kali sebulan. Biasanya, kelas balita akan diisi oleh seorang bidan desa (Ibu Suswati) atau kader posyandu setempat untuk memberikan materi seputar proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Tujuan hadirnya kelas balita adalah membantu memperkaya pengetahuan para Ibu tentang apa dan bagaimana tindakan yang tepat, dan harus dilakukan supaya kebutuhan anak, baik fisik maupun psikologis, dapat tercukupi dengan baik. Hal ini disebabkan oleh akses informasi dan layanan kesehatan di Desa Pasir masih sangat terbatas sehingga memberikan kelas rutin diharapkan dapat menjadi salah satu jawaban permasalahan.
Melihat kondisi tersebut, salah satu mahasiswa KKN Universitas Diponegoro di Desa Pasir, yaitu Angel, yang merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi, tergerak untuk membantu memberikan edukasi seputar tugas perkembangan anak kepada para Ibu di Desa Pasir.
Selain karena ingin membantu, Angel mengaku perlu ada pemberian pemahaman dari sudut pandang psikologis terkait perkembangan anak kepada para Ibu agar bisa mencegah penerapan pola pengasuhan yang salah dan memberikan tips membangun hubungan akrab antara Ibu dengan anak. Akhirnya, ide program psikoedukasi tugas perkembangan pun tercetuskan dengan tema “Kenali Si Kecil, Bijak Dampingi Tumbuh Kembangnya” dan disambut hangat oleh perangkat Posyandu Desa Pasir.
Program psikoedukasi terselenggarakan bersamaan dengan Kelas Balita edisi Juli, yaitu pada Kamis, 27 Juli 2023, di Balai Desa Pasir. Kelas yang dihadiri total 14 Ibu beserta anaknya ini berjalan interaktif dengan diawali paparan materi oleh Bidan Desa, lalu dilanjutkan oleh Angel, dan diakhiri tanya-jawab serta sesi foto bersama.
Menurut pernyataan dua Ibu yang hadir dalam kelas, paparan materi seputar tugas perkembangan cukup menarik karena mereka jadi tahu bahwa setiap kegagalan pemenuhan tugas akan berdampak pada karakter atau kepribadian anak. Contohnya adalah kegagalan pendisiplinan melakukan BAK atau BAB di tempat yang tepat dapat membentuk kepribadian anak yang obsesif, egois, dan destruktif. Para Ibu pun jadi memahami bahwa pertumbuhan dan perkembangan adalah dua hal yang berbeda, dan tugas perkembangan wajib untuk dipenuhi.
Penulis: Angel Gabriela (Fakultas Psikologi)
DPL: (1) Ir. Bambang Sulistiyanto, M.Agr.Sc., Ph.D., IPU.; (2) Faradhina Azzahra, S.T., M.Sc.; dan (3) Yanuar Yoga Prasetyawan, S.Hum., M.Hum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H