Lihat ke Halaman Asli

Peran Komunikasi Antar Budaya terhadap Generalisasi Papua

Diperbarui: 13 September 2020   15:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

framing media terhadap berita Papua dalam platform YouTube/tangkapan layar pribadi

Dewasa ini, mempelajari komunikasi antar budaya merupakan suatu agenda yang penting. Mengapa mempelajari komunikasi antar budaya dianggap sangat penting? Menurut Samovar (2017, hlm. 6) globalisasi mempunyai hasil tambahan dalam menambah hubungan antar budaya, imigrasi, urbanisasi, pekerjaan internasional, studi ke luar negeri, dan perjalanan ke luar negeri mempermudah kontak antara orang dengan ras, etnis, agama, dan latar belakang budaya yang berbeda. Komunikasi antar budaya hadir sebagai sebuah disiplin agar orang-orang dapat berinteraksi di tengah masyarakat yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda.

Tidak perlu mengambil contoh di luar Indonesia, dalam negeri kita, Indonesia memiliki beragam suku, ras, budaya, dan agama. Menurut Melalatoa (dalam Brata, 2016, hlm. 10) di Indonesia terdapat kurang dari 520 suku bangsa dengan berbagai kebudayaannya. 

Masing-masing dari suku bangsa tentu memiliki kebudayaan yang berbeda dengan yang lainnya, walaupun demikian, perbedaan seharusnya tidak menjadi pemecah belah bagi bangsa Indonesia. Selayaknya semboyan negara kita yaitu 'Bhineka Tunggal Ika', komunikasi antar budaya memiliki peran penting di tengah-tengah kehidupan multikultur di Indonesia.

Berangkat dari cerita pengalaman pribadi, penulis merupakan seorang pelajar rantau dari daerah Indonesia timur, tepatnya di Papua Barat. Penulis telah menghabiskan 15 tahun tinggal di Papua Barat bersama keluarga, dan ketika merantau ke pulau Jawa, tentu saja ada banyak sekali perbedaan yang ditemukan. Mulai dari lingkungan hidup, bahasa, dialek, kebiasaan hidup, dan lain-lain, semuanya berbeda dengan apa yang ada di Papua Barat. 

Penulis ingat saat pertama kali berinteraksi dengan orang yang tinggal di pulau Jawa, saat berkenalan dengan mereka menggunakan bahasa Indonesia, penulis masih sangat kaku karena tidak terbiasa. Saat berkenalan, hal pertama yang ditanyakan mereka kepada penulis adalah, "Apakah di Papua sudah ada akses air?", "Apakah ada jaringan internet di Papua?", "Bagaimana keadaan di Papua? Apakah ada kendaraan di sana?"

Hal tersebut sangatlah mengejutkan bagi penulis, karena semua  pertanyaan diajukan sangat tidak logis. Sebelumnya penulis tidak akan menyamaratakan bahwa semua orang memiliki mindset generalisasi terhadap papua. 

Tak bisa dipungkiri bahwa sebagian besar orang masih mempunyai mindset seperti itu, bahkan sampai sekarang tidak menutup kemungkinan bahwa masih ada yang seperti demikian. Jika diingat kembali, penulis tidak ingin menjawab pertanyaan mereka, melainkan penulis ingin mempertanyakan kembali alasan dari pertanyaan mereka. 

Dari sudut pandang penulis sendiri, media sangat berperan penting dalam pembentukan mindset masyarakat terhadap daerah Indonesia bagian timur. Ingatkah kalian dengan iklan produk air mineral yang sangat terkenal? Di mana dalam iklan tersebut ada kalimat khas yaitu "Sumber air su dekat". 

Iklan tersebut mampu berperan penting untuk membuat masyarakat memiliki mindset menyamaratakan semua daerah Indonesia bagian timur persis seperti penggambaran iklan tersebut. Tak hanya itu, framing media pun terkadang sangat berfokus kepada titik negatif dibandingkan pada titik positif.

Apakah orang-orang pernah melihat pemberitaan mengenai daerah Papua yang bersifat positif di berita TV? Seperti prestasi dari pelajar Papua, penggambaran kota-kota di Papua yang memiliki kemajuan. Sangat jarang bukan? Dibandingkan dengan berita yang terkait dengan berita negative seperti pemberontakan, pembunuhan, bencana alam, orang-orang lebih sering mengonsumsi berita yang negatif sehingga membentuk perspektif demikian. Perlu diingatkan lagi, penulis tidak menyamaratakan semua berita menampilkan berita yang negatif terhadap Papua.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline