Lihat ke Halaman Asli

Melirik Makna Puisi Berjudul "Dari Sebelah Sana" dalam Podcast Rintik Sedu

Diperbarui: 8 Juni 2023   19:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.pinterest.com

Perkembangan zaman telah mengantar kita pada beberapa aspek kemajuan, salah satunya adalah pada bidang sastra. Karya sastra sendiri didefinisikan sebagai media yang digunakan oleh pengarang untuk menyampaikan ide atau gagasan-gagasan dan pengalamannya (Sugihastuti, 2007). Imajinasi dan karya fiksi yang dituangkan dalam bentuk tulisan telah banyak melahirkan para penulis dan sastrawan. Dengan demikian, perkembangan zaman juga telah membuat karya sastra dapat dinikmati dari berbagai media, diantaranya YouTube, Podcast, atau Quotes yang termuat dalam media sosial.

Salah satu karya sastra yang digemari pembaca adalah puisi yang sebagai wujud karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan penuh makna (Kosasih, 2012). Oleh karena itu, pemilihan diksi, kata, majas diperlukan agar penyampaian makna atau pesan tersirat di dalamnya dapat dirasakan oleh pembaca atau pendengarnya. 

Kecintaan pada karya sastra juga telah melahirkan seorang penulis muda bernama Nadhifa Allya Tsana atau kerap disapa Ntsana yang dikenal berkat kepiawaiannya menulis karya sastra dengan indahnya. Bersama Rintik Sedu, Ntsana telah berhasil membuat kalangan remaja hingga dewasa mencintai diksi-diksi indah dalam karya sastra. Penulis novel "Geez and Ann" bahkan telah melambungkan Podcastnya bernama Rintik Sedu hingga ke mancanegara. Adapun salah satu puisi yang pernah dibacakannya dalam sebuah Podcast adalah dengan judul "Di Sebelah Sana" yang menggambarkan seseorang yang sedang jatuh cinta.


Dari Sebelah Sana


Aku jatuh cinta

Aku jatuh cinta pada seseorang yang kukenal suaranya, tapi tidak bisa kuajak bicara

Aku jatuh cinta pada seseorang yang berjalan melewatiku, tapi tidak pernah melihatku

Aku jatuh cinta pada seseorang yang pernah memanggilku, tapi tidak tahu namaku

Aku jatuh cinta pada seseorang yang hanya bisa kuraih dalam bentuk doa yang rahasia, tulisan tidak terbaca juga karangan tak beraksara

Aku jatuh cinta pada seseorang yang akan selesai dalam puisi ini, karena ia memang tak pernah berlama-lama. Saya hanya melintas, sedangkan saya tetap ada di sebelah sana tanpanya.

 

Puisi "Dari Sebelah Sana" menggambarkan seseorang yang tengah kasmaran sedang ia tak bisa memilikinya. Ia tak cukup berani untuk sekedar menyapanya yang ini dapat dilihat pada kalimat "...,tapi tidak bisa kuajak bicara" .  Puisi ini melukiskan perasaan penulis ketika dalam diamnya ia memendam perasaan yang mungkin tak bisa diuatarakan dan dengan kebisuannya ia hanya bisa merapalkan doa yang mungkin bisa membuat cemburu Tuhannya. Hal ini terdapat dalam kalimat "...,yang hanya bisa kuraih dalam bentuk doa yang rahasia" dan di akhir pusi tersebut tertulis "Saya hanya melintas, sedangkan saya tetap ada di sebelah sana tanpanya" bahwa ia masih menjadi sosok yang tak terlihat oleh orang yang dicintainya. Dengan demikian, puisi "Dari Sebelah Sana" merupakan gambaran perasaan seseorang yang dituangkan dalam bentuk tulisan agar pembaca dapat terhibur dan mengambil pesan tersirat ataupun tersurat di dalamnya.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline