Lihat ke Halaman Asli

Angelique Tifani Firly Ratulaa

Universitas Mercu Buana

Menyelami Proses Penerimaan Klien dalam Pengauditan: Mempertegas Integritas, Independensi, dan Kompetensi

Diperbarui: 13 November 2023   20:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Tim Audit. Sumber Ilustrasi: Mohamed_hassan/pixabay

Dalam dunia pengauditan, tahap penerimaan klien memegang peranan kunci. Auditor perlu menjalankan prosedur ketat untuk memastikan bahwa klien yang akan diaudit memenuhi persyaratan etika, tidak terlibat dalam litigasi yang merugikan independensi, dan memiliki kompetensi yang diperlukan.

Prosedur penerimaan penugasan bukan hanya tentang verifikasi independensi auditor, tetapi juga memastikan seluruh tim audit dan kantor akuntan publik mematuhi persyaratan etika. Auditor harus memastikan bahwa anggota tim audit tidak memiliki investasi keuangan pribadi yang dapat memengaruhi objektivitas mereka. Pemahaman yang mendalam tentang hubungan bisnis dengan klien juga menjadi fokus, termasuk peninjauan atas jasa non-audit yang ditawarkan kepada calon klien oleh kantor akuntan publik. Panduan Etika IEASB bagi Para Akuntan Profesional menegaskan bahwa kepentingan pribadi dapat menjadi masalah, terutama jika jasa yang ditagihkan ke klien audit belum dibayarkan dalam waktu yang lama.

Litigasi yang belum terselesaikan antara klien dan auditor juga dapat membahayakan independensi. Sikap independensi dapat terganggu jika terdapat perselisihan hukum. Oleh karena itu, auditor perlu mempertimbangkan dampak litigasi terhadap integritas proses audit. Terlibat dalam advokasi litigasi juga dianggap sebagai potensi risiko terhadap independensi.

Dalam mengevaluasi klien, auditor harus mempertimbangkan isu yang berkaitan dengan kompetensi tertentu. Auditor juga harus memastikan bahwa tim audit memiliki keahlian yang sesuai dengan kebutuhan klien. Ini melibatkan evaluasi pengetahuan industri, pemahaman standar akuntansi, dan keterampilan non-audit yang mungkin diperlukan. Dalam situasi tertentu, pelatihan dan pengarahan yang memadai harus diberikan untuk memastikan tugas-tugas audit mematuhi standar kualitas yang diperlukan.

Oleh karena itu, ketika menghadapi litigasi, persyaratan etika, dan kompetensi tertentu, auditor menghadapi tantangan yang memerlukan kebijaksanaan dan pemahaman mendalam. Keberhasilan audit tidak hanya bergantung pada keterampilan teknis, tetapi juga pada kemampuan tim audit untuk mempertahankan independensi, integritas, dan kompetensi yang dibutuhkan. Melalui evaluasi yang cermat, auditor dapat membangun dasar yang kokoh untuk memberikan jaminan atas laporan keuangan klien.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline