Tuhan Yesus Kristus telah mengajarkan bahwa kita harus menjadi pelayan bagi sesama dan hidup dalam kesederhanaan.
Sejauh ini, Tanah seluas 1 hektare wilayah stasi Purang Mese telah dikelola oleh Pastor, Suster dan Poktan Sanjoker.
Pada 19 September 2021 yang lalu, sebanyak 1.000 pohon pisah telah ditanam dan 90% sudah bertandan. Namun, pertengahan tahun 2021, penyakit pisang berjenis virus furasium menyerang tanaman pisang di wilayah Compang Ndejing, termasuk pisang yang telah ditanam oleh Poktan dan para pastor terdampak hingga 70% tanaman pisang. Dalam perencanaanya, tujuan hasil pisang ini dialokasikan 50% untuk Paroki, 10% untuk keuskupan, 5 % untuk stasi, 15 % untuk pekerja dan 20 % untuk Pastor dan Suster.
Saat ini, untuk kembali meningkatkan produktivitas kebun paroki setelah virus pisang, ubi kayu sebanyak 1.000 batang ditanam untuk menopang hidup komunitas demi meminimalisir kontribusi umat untuk kehidupan komunitas .
Pater Gabbo mengungkapkan sebelum ubi kayu SANJOKER, Pastor, bersama suster telah menanam jagung dan telah berhasil panen sebanyak dua kali. Hasil ini sangat membantu untuk kebutuhan pembangunan gereja. Dengan demikian, tanah paroki seluas 3 Ha, di stasi Purang Mese telah dikelola untuk pemberdayaan umat kebutuhan hidup pastor dan suster, serta menjadi in come untuk gereja.
Namun, masih banyak Kendala yang dihadapi, yakni pencurian tanaman yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Terlepas dari itu, Para Pastor dan Para Suster berani dan tanpa malu, bersedia turun tangan, berkotor tangan demi kehidupan komunitas dan memberdayakan umat sesuai visi misi Keuskupan, visi misi CMF dan visi misi SMG.
Selanjutnya, Sanjoker, pastor dan suster, telah menanam pohon mahoni, jati dan pohon kelapa di area batas tanah demi ekologi. 5% telah ditanami dan semoga tahun ini menanam lagi pohon sesuai amanat SRI PAUS FRANSISKUS dalam LAUDATO SI dan TAHUN PASTORAL EKONOMI BERKELANJUTAN: SAE [Sejahtera, Adil, Ekologis] 2023 KEUSKUPAN RUTENG dan Tahun Misi Ekologis dari Kongregasi CMF.