Lihat ke Halaman Asli

Kritik Film "Wedding Agreement''

Diperbarui: 3 Februari 2020   16:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Bulan kemarin saya akhirnya pergi ke bioskop untuk menonton film yang sedang booming dan ditunggu tunggu oleh anak muda. Film ini berjudul "Wedding Agreement" saya sangat excited menonton film ini. Karena pada saat melihat trailer film ini, saya rasa film ini memang sangat menarik. Dan setelah saya menonton film ini ternyata yang saya dapatkan dari film adalah

1. Akting para pemain yang kurang menghayati perannya
Aghniny Haque yang memerankan karakter Sarah kurang bisa meraih rasa simpati penonton pada Sarah. karena pembawaan Aghniny yang terkesan angkuh dan jutek. Padahal penonton berharap bahwa Sarah dapat berpotensi mendapat simpati sebagai korban dari perjodohan Btari dan Byan. Menurut saya yang lebih pantas memerankan peran Sarah adalah Cut Meyriska karena, di film "Catatan Hati Seorang Istri" ia berhasil menjiwai perannya sebagai seorang pelakor.

2. Grafik jalan ceritanya terasa janggal
Dalam film " Wedding Agreement'' terdapat kejanggalan yaitu seorang wanita tidak bisa melawan saat lelaki yang dijodohkan dengannya ternyata hanya ingin pernikahan pura pura ,untuk membahagiakan orang tuanya.Pada zaman sekarang tidak ada satupun wanita yang rela melakukan pernikahan pura pura.

3. Ending yang menggantung
Di film ini akhir ceritanya yaitu kurang menarik dan menggantung. Karena, pada saat scene Btari sudah berbaikan dengan Byan mereka bertemu di MRT pada saat Btari hendak mengajukan gugatan perceraian kepada Byan namun Byan datang sebelum Btari sampai di pengadilan agama. Mereka bertemu di MRT, Byan meminta maaf kepada Btari sehingga membuat Btari luluh dan akhirnya Btari memaafkan Byan. Mereka pun memutuskan kembali bersama.

Jadi, kesimpulan dari film tersebut adalah mengingatkan para penonton tentang pentingnya mengenal seseorang yang akan menjadi pasangan hidupnya. Film ini juga berusaha menunjukkan betapa pentingnya memperjuangkan pernikahan karena perceraian dilarang oleh agama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline