Lihat ke Halaman Asli

Surat Cinta (Remaja)

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13552456311491721090

Buat: Yang Terkasih Hai, ini aku, teman satu angkatanmu yang dahulu pernah satu kelas denganmu. Tahun ini merupakan tahun terakhir kita di SMA dan sebentar lagi akan ada perpisahan yang waktu itu telah diawali dengan sebuah pertemuan. Yaa, pertemuan saat kita masih kelas 10 dahulu, dimana kita ditempatkan di kelas yang sama dan untuk pertama kalinya aku melihat dan mengenal namamu. Tidak perlu waktu lama untuk hati ini jatuh kepadamu. Aneh rasanya ketika ada temanku yang menjatuhkan hatinya kepadamu dan kamu memberikan hati kepada orang lain. Aku bukanlah perempuan remaja yang bisa menunjukan rasa ini kepada semua orang bahkan sahabatku sendiri. Tak lama kemudian, kamu telah sendiri lagi dan temanku mempunyai dambaan hati yang lain. Waktu ku untuk dapat melihatmu setiap hari telah habis saat kita naik kelas 11. Sempatku buang jauh-jauh rasa ini namun semakin ku berusaha semakin kuat rasanya. Dan sekarang kita berdua telah kelas 12 dimana ini adalah tahun terakhir SMA. Semakin hari, aku berpikir bagaimana caranya agar kamu bisa tau tentang ini semua. Yaa... tentang kamu yang selalu aku pikirkan dan aku mimpikan, tentang kamu yang sering aku lihat di sekolah tanpa obrolan sedikitpun, tentang kamu yang lewat di hadapanku dan aku bertindak seakan tidak ada orang yang lewat, tentang kamu yang selalu aku bawa dalam doa, dan tentang bagaimana rasa ini nantinya. Terhitung sudah hampir 3 tahun, aku simpan rasa ini, dari awal aku jatuh hati sampai saat ini. Entah bagaimana aku mengungkapkan semua rasa hati ini. Aku hanya perempuan remaja biasa yang tidak begitu kamu perhatikan keberadaannya. Aku jatuh hati padamu dan aku tidak tau atau bahkan aku tidak peduli, apakah kamu mempunyai rasa yang sama denganku atau tidak. Aku juga tidak tau nanti kamu hanya akan menjadi bagian dari cerita SMA-ku atau akan menjadi bagian cerita hidupku selamanya. Semuanya kuserahkan kepada Tuhan dan membiarkan waktu berjalan. Mungkin surat ini dapat mewakili apa yang tidak dapat ku katakan secara langsung tentang rasa ini. sumber gambar: dok pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline