Lihat ke Halaman Asli

Pelayanan Kesehatan, Kebocoran Data Kesehatan digital

Diperbarui: 9 Januari 2025   22:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : Dok. pribadi/Adinda Angelina Neisha

Kebocoran data digital di pelayanan kesehatan telah menjadi isu yang semakin sering terjadi di era digital saat ini, terutama dalam sektor kesehatan. Salah satu contoh mencolok adalah insiden kebocoran data BPJS Kesehatan pada tahun 2021, di mana informasi mengenai 279 juta peserta terungkap. Data yang bocor mencakup informasi sensitif seperti nama, alamat, dan riwayat kesehatan pasien. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran serius mengenai keamanan data medis dan privasi individu.

Salah satu insiden terbaru yang menjadi perhatian adalah kebocoran data pelayanan kehesatan, yaitu rekam medis pada bulan Mei 2021, di mana sekitar 279 juta data warga negara Indonesia diduga telah bocor dan diperdagangkan di forum daring. Kebocoran ini mengindikasikan adanya kelemahan dalam sistem keamanan BPJS Kesehatan serta ketidakpatuhan terhadap regulasi perlindungan data. Sebagai respons, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memanggil pihak BPJS untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Kebocoran data pelayanan kesehatan tidak hanya berdampak pada privasi individu tetapi juga dapat merusak reputasi lembaga terkait, menurunkan kepercayaan publik terhadap sistem kesehatan di Indonesia, serta membuka peluang bagi tindakan kriminal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline