Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Malang berupaya membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan terhadap dunia kerja melalui program Magang Praktik Kerja MBKM. Kegiatan magang tersebut dilaksanakan selama 1 (satu) semester (setara 20 SKS). Melalui magang ini, mahasiswa diharapkan dapat memperoleh hard skills (keterampilan, complex problem solving, dan analytical skills) maupun soft skills (etika profesi/kerja, komunikasi, kerjasama, dan sebagainya).
Pada tanggal 3 Juni 2024 hingga 19 Oktober 2024, saya selaku mahasiswa S1 Kimia UM dengan nama lengkap Angelie Putri Taurina telah melaksanakan Magang Praktik Kerja MBKM di UPT Laboratorium Herbal Materia Medica Batu. Laboratorium Herbal Materia Medica Batu merupakan unit pelaksana teknis yang beroperasi dibawah naungan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Sesuai Pergub No. 87 Tahun 2019, UPT Laboratorium Materia Medica Batu bertugas di bidang pelayanan laboratorium herbal, pengembangan tanaman obat dan obat tradisional, serta tugas ketatausahaan dan pelayanan masyarakat.
UPT Laboratorium Herbal Materia Medica Batu berlokasi di Jl. Lahor No.87, Pesanggrahan, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur 65313. Tempat magang yang saya pilih didasarkan pada kesesuaian disiplin ilmu yang dimiliki oleh UPT Laboratorium Herbal Materia Medica Batu dengan ilmu kimia, khususnya dalam hal riset pengembangan tanaman obat tradisional. Selain itu, pengalaman dan reputasi UPT Laboratorium Herbal Materia Medica Batu dalam mengelola dan mengembangkan penelitian di bidang tanaman obat tradisional menjadikannya tempat yang ideal untuk memperoleh pengetahuan praktikal dan keterampilan laboratorium yang relevan.
Selama menjalani magang di UPT Laboratorium Herbal Materia Medica Batu, saya mendapatkan kesempatan untuk bekerja di beberapa laboratorium dengan fokus dan fungsi yang berbeda. Adapun ruang lingkup kerja saya selama Praktik Kerja Lapangan, yaitu Laboratorium Instrumentasi, Laboratorium Galenika, Laboratorium Mutu, Laboratorium Mikrobiologi, Laboratorium Atsiri dan Unit Pengolahan Pasca Panen.
Laboratorium instrumentasi merupakan salah satu laboratorium yang sangat penting dalam proses pengembangan tanaman obat. Di laboratorium ini, mahasiswa dilatih untuk menggunakan berbagai instrumen yang berfungsi untuk menganalisis komponen kimia yang terkandung dalam bahan herbal. Analisis yang dikerjakan di Laboratorium ini berupa analisis kualitatif dan kuantitatif. Instrumen seperti spektrofotometer UV-Vis dan Kromatografi Lapis Tipis merupakan instrumen yang digunakan dalam analisis senyawa metabolit sekunder dalam tanaman obat.
Pada laboratorium galenika, mahasiswa belajar mengenai ekstraksi tanaman obat menggunakan maserasi atau perkolasi. Pelarut yang dapat digunakan meliputi etanol, metanol, akuades, dan n-heksana. Selain itu, digunakan Rotary Evaporator untuk menguapkan pelarut sehingga tersisa ekstrak kental. Ekstrak yang dihasilkan murni dan tidak mengandung komponen tambahan.
Pada laboratorium mutu, mahasiswa belajar mengenai pengujian mutu simplisia yang mengacu pada standar dan ketentuan FHI (Farmakope Herbal Indonesia). Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa PKL di Laboratorium Mutu diantaranya pengujian kadar abu, pengujian kadar sari larut air dan etanol (KSLA dan KSLE) dan pengujian susut pengeringan (moisture balance).
Pada laboratorium mikrobiologi, mahasiswa belajar mengenai penjaminan keamanan dan mutu bahan tanaman obat dari segi mikrobiologis. Sejumlah uji mikrobiologi ekstensif dilakukan, mulai dari menghitung jumlah total mikroorganisme (ALT) hingga menentukan keberadaan jamur dan ragi (AKK) dan mengidentifikasi bakteri berbahaya seperti Salmonella shigella, Escherichia coli dan Clostridium perfringens. Laboratorium mikrobiologi juga menyediakan analisis mikroskopis untuk menganalisis aktivitas antibakteri ekstrak tanaman.
Laboratorium Atsiri fokus pada pengolahan dan analisis minyak atsiri, yang merupakan komponen penting dalam banyak produk herbal. Di laboratorium ini, mahasiswa dilatih untuk mengekstraksi minyak atsiri dari berbagai jenis tanaman obat menggunakan teknik destilasi baik destilasi air maupun destilasi uap air. Selain itu mahasiswa juga diajarkan bagaimana cara memisahkan minyak atsiri dari hidrosol.