Lihat ke Halaman Asli

Angelica Gracia Sinuhaji

Mahasiswa/Universitas Pendidikan Indonesia

Pengaruh Budaya dari Dalam Maupun Luar terhadap Tindakan Pelecehan Seksual

Diperbarui: 24 Maret 2023   21:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pelecehan seksual merupakan suatu tindakan tidak bermoral yang sangat tidak diharapkan dan tidak pantas dilakukan kepada orang lain, maupun dalam keadaan kita dekat dengan orang tersebut, apalagi kita yang jelas tidak dekat maupun kenal dengan orang tersebut. Pelecehan seksual banyak terjadi pada situasi atau bentuk seperti di lingkungan sosial, di tempat kerja, maupun di lingkungan pendidikan.

Pelecehan seksual sendiri terdiri dari beberapa contoh seperti, sentuhan yang tidak diinginkan oleh pihak korban, pengambilan gambar ataupun video yang tidak senonoh dan membuat risih korban, pemaksaan dalam melakukan tidakan seksual. Pelecehan seksual juga dapat dilakukan dalam bentuk verbal, contohnya dengan melontarkan komentar maupun lelucon yang tidak pantas secara seksual.

Korban pelecehan seksual memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental mereka. Hingga 94% korban melaporkan gejala seperti kecemasan, depresi, dan PTSD, dan 39% dari mereka mengatakan gejala tersebut mengganggu kehidupan sehari-hari mereka. 

Selain dampak psikologis, studi ini juga menunjukkan bahwa korban pelecehan seksual mengalami dampak sosial dan ekonomi yang signifikan. Hingga 71% korban mengatakan mereka kesulitan mempercayai orang lain setelah dibuntuti dan 67% mengalami kesulitan dalam hubungan interpersonal. Selain itu, 36% korban mengatakan mereka kehilangan pekerjaan atau penghasilan karena pelecehan seksual.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi seorang pelaku pada akhirnya melakukan pelecehan seksual, namun disini kita akan membahas mengapa pelaku melakukan hal tersebut dalam kaitannya dengan aspek budaya saat ini. Akan ada budaya asing dan budaya dari Indonesia sendiri.

Budaya adalah seperangkat gaya hidup, nilai, kepercayaan, adat istiadat dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi dan membentuk identitas suatu kelompok atau masyarakat. Budaya juga mencakup seni, musik, sastra, dan cara hidup yang khas dari suatu kelompok atau masyarakat. Budaya memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena membentuk psikologi, perilaku, dan hubungan sosial antar individu dan antar kelompok. Budaya juga mempengaruhi bagaimana orang melihat diri mereka sendiri, lingkungan mereka, dan dunia di sekitar mereka.

Di Indonesia, budayanya sangat beragam karena negara ini terdiri dari banyak suku, agama, bahasa, dan budaya yang berbeda. Keanekaragaman budaya ini turut mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pelecehan seksual.

Di sini juga diperlihatkan bahwa pelecehan tidak hanya terjadi pada perempuan, tetapi juga sering terjadi pada laki-laki. Pelecehan pada laki-laki juga dapat disebabkan oleh faktor budaya tertentu, dalam budaya tertentu maskulinitas sering diukur dengan kriteria tertentu seperti kekuatan, dominasi dan kemampuan mengendalikan emosi. Hal ini dapat menyebabkan pria yang tidak memenuhi standar tersebut dianggap lemah atau tidak berharga. 

Faktor budaya lain yang dapat mempengaruhi pelecehan laki-laki termasuk stigma dan ketakutan mengungkapkan pengalaman mereka. Dalam beberapa budaya, mengakui bahwa seseorang telah dilecehkan dapat dianggap sebagai penghinaan terhadap martabat atau kehormatan keluarga dan dapat menimbulkan stigma dan diskriminasi terhadap korban. Ada juga pandangan bahwa laki-laki lebih kecil kemungkinannya mengalami pelecehan seksual, yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk melaporkan pelecehan.

Pelecehan seksual itu sendiri bisa datang dari budaya luar, seperti yang saya sebutkan sebelumnya, budaya luar bisa mempengaruhi tindakan individu dan masyarakat. Beberapa aspek dari budaya luar, seperti media, film, musik, dan internet, dapat memperkenalkan ide, nilai, dan citra seksual yang tidak sesuai dengan nilai dan norma tinta budaya lokal tersebut. Pengaruh budaya luar ini dapat menimbulkan perubahan perilaku dan tindakan yang menyimpang dari nilai-nilai lokal.

Contoh budaya luar yang mempengaruhi penambahan pelecehan seksual di Indonesia adalah media dan pornografi yang tersedia di internet. Dalam beberapa tahun terakhir, akses internet di Indonesia berkembang pesat, memungkinkan akses mudah ke konten dan materi seksual eksplisit yang cenderung memperkuat budaya seksisme. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline