Lihat ke Halaman Asli

Angelica Gracia Sinuhaji

Mahasiswa/Universitas Pendidikan Indonesia

Pengalaman dan Tips oleh Pengusaha Tanaman Hidropnik yang Sudah Merintis Cukup Lama

Diperbarui: 22 Maret 2023   00:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Apakah kalian tau apa tanaman hidropinik?

Sebenarnya tanaman ini merupakan tanaman biasa pada umumnya, hanya saja cara pengolahannya yang cukup berbeda dari biasanya.
 
Tanaman Hidroponik merupakan sebuah metode bercocok tanam dengan menggunakan air sebagai media utamanya, dalam metode ini kita tidak memerlukan tanah. Tanaman hidroponik akan tumbuh dengan baik dikarenakan metode ini akan memberikan nutrisi dan PH yang tepat, dan juga kondisi lingkungan sangat mendukung dalam pertumbuhan tanaman. Dalam metode bercocok tanam ini terdapat beberapa jenis tanaman yang sangat cocok, terdapat bayam, selada, tomat, paprika, mentimun, bawang. Dalam metode bercocok tanam ini tentunya memiliki keuntungan tersendiri, dimana kita akan lebih hemat lahan, proses panennya juga lebih cepat.

Tanaman hidroponik juga memiliki beberapa keunggulan lain dibanding tanaman konvensional yang ditanam di tanah. Berikut adalah beberapa manfaat tanaman hidroponik:

- Menggunakan air lebih efisien:
Tanaman hidroponik tumbuh dengan sistem soilless, menghemat penggunaan air hingga 90% dibandingkan dengan tanaman konvensional yang ditanam di tanah.

- Penggunaan lahan kecil:
Karena tanaman hidroponik ditanam dalam sistem tanpa tanah, mereka dapat ditanam dalam jumlah yang lebih besar di ruang yang lebih kecil.

- Memungkinkan tanaman tumbuh lebih cepat, lebih sehat:

Tanaman hidroponik mendapatkan nutrisi yang lebih baik karena nutrisi dapat dialirkan langsung ke akar tanaman. Selain itu, lingkungan pertumbuhan yang optimal seperti pH dan suhu dapat dikontrol dengan mudah, mendorong pertumbuhan tanaman yang lebih cepat dan lebih sehat.

- Tidak memerlukan terlalu banyak pestisida dan herbisida:
Karena tanaman hidroponik ditanam di lingkungan yang terkendali, mereka tidak membutuhkan banyak pestisida dan herbisida, menghasilkan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

- Terlepas dari musim:
Tanaman hidroponik dapat ditanam sepanjang tahun di musim apapun untuk memenuhi permintaan pasar sepanjang tahun.

- Potensi keuntungan lebih tinggi:

Dalam sistem hidroponik, lebih banyak tanaman dapat ditanam di ruang yang lebih kecil, yang menawarkan potensi hasil yang lebih tinggi.

- Kualitas produk yang lebih baik:

Kualitas produk yang dibuat dari tanaman hidroponik lebih baik karena dapat dikontrol dengan mudah seperti kelembaban, pH dan kandungan nutrisi.  

Tetapi dengan kelebihan yang ada tentu ada kekurangan dalam metode ini, metode ini membutuhkan perawatan yang lebih intensif dan cukup mengeluarkan biaya yang mahal dalam perawatannya dan jelas lebih mahal dibandingkan dengan bercocok tanam konvensional. "Sebenarnya menanamnya tidak sulit, yang sulit adalah melakukan perawatannya agar tanaman tetap segar" (Dedi, 2023:19). Ditambah lagi tanaman hidroponik cukup sensitif dan sangat membutuhkan air, terkadang apabila terjadi pemadaman listrik air yang menyalur ke tanaman akan berhenti. Hal ini akan menjadi masalah besar.

Tanaman hidroponik juga memiliki kekurangan yang perlu diperhatikan. Berikut beberapa kekurangan tanaman hidroponik:

- Biaya awal cukup tinggi:
Memulai usaha sistem tanam hidroponik membutuhkan biaya awal yang tidak sedikit karena membutuhkan sistem hidroponik, media tanam, nutrisi dan peralatan pendukung lainnya.

- Pengetahuan teknis yang dibutuhkan:
Memulai bisnis hidroponik membutuhkan pengetahuan teknis tentang bagaimana merancang sistem hidroponik, memilih media tanam dan nutrisi yang tepat, serta mengelola lingkungan tumbuh yang optimal bagi tanaman.

- Persyaratan perawatan intensif:

Tanaman hidroponik memerlukan perawatan yang lebih intensif dibandingkan tanaman konvensional karena sistem hidroponik harus dijaga dalam kondisi optimal.

- Tergantung pada sumber daya:

Sistem hidroponik membutuhkan listrik untuk menjalankan peralatan seperti pompa dan sistem penerangan, jadi ketergantungan pada listrik adalah salah satu kelemahan dari sistem hidroponik.

- Risiko gagal bayar saat ini:

Seperti halnya bisnis pada umumnya, memulai bisnis sistem hidroponik memiliki risiko kegagalan. Oleh karena itu, perlu dilakukan studi kelayakan bisnis dan pengelolaan risiko yang tepat untuk meminimalkan kemungkinan kegagalan.

- Rentan terhadap gangguan sistem:

Sistem hidroponik rentan terhadap gangguan seperti kebocoran, kerusakan peralatan, dan pemadaman listrik, yang dapat mengganggu pertumbuhan dan hasil tanaman.

- Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dapat merusak lingkungan:
Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dalam sistem hidroponik dapat berbahaya bagi lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.

Oleh karena masalah tersebut Pak Dedi sampaikan akan sulit apabila tempat kita mengelola tanaman ini terjadi pemadaman listrik. Maka dari itu jugalah Mekar Fam memutuskan untuk mengelola usahanya di kediaman masing-masing. Dikarenakan akan lebih mudah untuk menangani permasalahan yang terjadi di lokasi bercocok tanam. Di luar itu hidroponik sendiri terbilang rentan terhadap masalah hama yang berupa kontaminasi pada air dan penyakit tanaman lainnya, maka dari itu sangat perlu dijaganya kebersihan dan kehigenisannya dengan telaten.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline