Lihat ke Halaman Asli

Angelica Sherren Ananta

UNIVERITAS LAMBUNG MANGKURAT

Analisis Hubungan PDRB terhadap Pertumbuhan Penduduk

Diperbarui: 22 September 2024   19:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabupaten Kapuas dalam Angka

Berdasarkan data selama periode 2014 hingga 2022, PDRB Kabupaten Kapuas secara konsisten mengalami peningkatan, dari Rp 9.584,67 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 22.998,1 miliar pada tahun 2022. Seiring dengan peningkatan PDRB, jumlah penduduk juga mengalami kenaikan dari 344.955 jiwa pada tahun 2014 menjadi 423.210 jiwa pada tahun 2022, meskipun terdapat fluktuasi pada beberapa tahun. Peningkatan PDRB dan jumlah penduduk ini secara keseluruhan mencerminkan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan aktivitas ekonomi di daerah tersebut.

Sebagai salah satu contoh pada tahun 2022, PDRB Kabupaten Kapuas yaitu 22.998,1 miliar rupiah. Penyumbang terbesar PDRB Kabupaten Kapuas yaitu sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 22,50 persen, diikuti oleh sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 21,84 persen, dan Perdagangan Besar dan Eceran: Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 13,87 persen. Bila PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal di daerah itu, maka akan dihasilkan suatu PDRB per kapita. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu orang penduduk. Pada tahun 2022, PDRB per kapita Kabupaten Kapuas mencapai 54,34 juta rupiah.

Kabupaten Kapuas Dalam Angka

Hubungan antara PDRB dan jumlah penduduk juga dapat dilihat melalui PDRB per kapita, yang dihitung dengan membagi total PDRB dengan jumlah penduduk. Pada tahun 2022, PDRB per kapita Kabupaten Kapuas mencapai Rp 5,434 juta. Peningkatan ini menunjukkan bahwa produktivitas ekonomi per individu juga meningkat, yang berarti pendapatan rata-rata masyarakat mengalami kenaikan. Namun, apabila PDRB mengalami penurunan, ada beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebabnya. Penurunan aktivitas di sektor utama seperti pertanian, kehutanan, perikanan, dan pertambangan, yang merupakan kontributor terbesar terhadap PDRB Kabupaten Kapuas, bisa menjadi salah satu penyebab. Gangguan sektor-sektor ini dapat terjadi akibat perubahan iklim, penurunan harga komoditas, atau kebijakan yang kurang mendukung. Selain itu, penurunan jumlah penduduk atau migrasi ke daerah lain juga dapat mengurangi jumlah tenaga kerja produktif, yang berdampak pada penurunan aktivitas ekonomi. Krisis ekonomi atau bencana alam juga bisa mengganggu stabilitas ekonomi di wilayah ini.

Jika PDRB meningkat, beberapa strategi bisa diterapkan untuk menjaga atau bahkan meningkatkan pertumbuhannya lebih lanjut. Salah satu strategi adalah diversifikasi ekonomi, dengan mengembangkan sektor-sektor lain di luar pertanian dan pertambangan, seperti industri pengolahan, pariwisata, atau sektor jasa. Peningkatan infrastruktur juga penting untuk mempercepat pembangunan ekonomi. Infrastruktur yang baik, seperti jalan, listrik, dan akses internet, akan meningkatkan efisiensi produksi dan menarik lebih banyak investor ke wilayah tersebut. Pengembangan sumber daya manusia melalui peningkatan keterampilan dan pendidikan tenaga kerja juga sangat penting untuk mendukung produktivitas di sektor-sektor utama. Selain itu, kebijakan pemerintah yang mendukung, seperti pemberian insentif pajak atau regulasi yang lebih ramah bagi investor di sektor-sektor strategis, seperti energi terbarukan atau teknologi hijau, dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kapuas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline