Lihat ke Halaman Asli

Angelica Sherren Ananta

UNIVERITAS LAMBUNG MANGKURAT

Kartografi

Diperbarui: 11 Oktober 2023   23:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kartografi adalah studi dan praktik membuat peta atau globe. Artinya kartografi selalu berhubungan serta membahas secara khusus tentang pembuatan peta serta interpretasinya. Peta secara tradisional sudah dibuat menggunakan pena dan kertas, tetapi munculnya dan penyebaran komputer sudah merevolusionerkan kartografi. Peta desa tentu sama dengan peta lainnya, yaitu menggunakan bantuan simbol kartografi untuk mewakili objek atau potensi yang dimiliki oleh desa tersebut.

Kartografi adalah seni, ilmu pengetahuan, dan teknologi tentang pembuatan peta-peta sekaligus mencakup studinya sebagai dokumen. Menurut Aryono Prihandito (1989:1), kartografi adalah ilmu yang mempelajari peta, dimulai dari pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, simbolisasi, hingga pembuatan peta. Kartografi merupakan seni, ilmu pengetahuan dan teknologi tentang pembuatan peta-peta , sekaligus mencakup studinya sebagai dokumen-dokumen ilmiah dan hasil karya seni (International Carthography Association, 1973). Objek   kartografi   adalah pembuatan peta sebagai refleksi dunia atau alam  nyata (real world) yang setepat mungkin (Handoyo, 2009). Kartografi memperhatikan aspek estetika peta, sehingga peta yang dihasilkan menjadi mudah dipahami terutama ketika    disajikan    dalam    format    cetak    (hardcopy) (Susetyo dkk. 2014).

Berdasarkan buku Elements of Cartography,   Sixth   Edition,   terdapat   beberapa pengertian   peta   yaitu sebagai   berikut   (Arthur Robinson dkk, 1995 : 11) :

  • Peta merupakan transformasi geografis yaitu  merubah  permukaan  bola  (bentuk bumi)   menjadi   permukaan   yang   lebih mudah     untuk     melakukan     pekerjaan terhadapnya,  seperti  layar  komputer  atau lembar peta datar.Transformasi sistematik   ini   disebut   dengan   proyeksi peta.
  • Peta merupakan abstraksi yaitu hanya menggambarkan   informasi   yang   telah dipilih    untuk    digunakan    pada    peta. Informasi   ini   bersubjek   pada   varietas pengoperasian,  seperti  pengklasifikasian dan  penyederhanaan  agar  lebih  mudah dimengerti.
  • Peta   merupakan   tanda   membentuk simbol  kartografi  yang  digunakan  pada peta   dan   memiliki   arti   universal   atau umum. Tujuan     utama     peta     adalah     untuk menyimpan   informasi   geografis   dalam   format spasial. Tujuan lain dari peta yaitu sebagai berikut :
  • menyajikan  data  untuk  kebutuhan mobilitas dan navigasi.
  • analisis pengukuran dan perhitungan/pengolahan.
  • menampilkandata statistik, dengan demikian    dapat    membantu    dalam meramalkan    dan    memantau    pola tertentu atausuatu gejala.
  • memvisualisasikan  apa  yang  tidak terlihat.
  • membantu   menstimulasi   sesuatu yangberhubungan dengan spasial.

Kategori peta pembagian    peta    dibedakan    menjadi beberapa  macam  berdasarkan  skala,  fungsi dan persoalan subjeknya. Kategori peta yang dimaksud adalah sebagai berikut  (Rusdiana,Dkk.. 2019):

  • Kategori Peta Berdasarkan Skalanya

Skala peta menunjukan rasio atau perbandingan antara dimensi atau ukuran yang   adapada   peta   dengan   ukuran sebenarnya    (kenyataan    di    lapangan). Sehingga   perbandingan   tersebut   dapat menggambarkan    area    yang    luas    di lapangan  menjadi  area  yang  lebih  sempit pada    bidang    datar    (kertas).    Dengan demikian    pengguna    dapat    melakukan analisis  terhadaparea  yang  luas  hanya dengan menggunakan peta yang ukurannya  lebih  kecil.

  • Kategori Berdasarkan Fungsi

Peta dibedakan menjadi 3 berdasarkan fungsinya yaitu sebagai berikut:

  • Peta umum  adalah  peta  yang dibuat dengan tujuan untuk menunjukan  lokasi  variasi  fitur  yang berbeda   seperti   kolom   air,   garis pantai dan jalanb.
  • Peta   tematik   (peta   dengan tujuan   khusus)   adalah   peta   yang menunjukan    atau    menitikberatkan pada    satu    atribut    tertentuatau hubungan   antara   beberapa   atribut tersebut.  Sebagai  contoh  peta  curah hujan,  temperatur,  populasi,  tekanan atmosfer  dan  rata-rata  pendapatan tahunan.
  • Chart adalah peta yang didesain  untuk  menyajikan  informasi untuk bernavigasi, kelautan atau pun penerbangan.     Penggunaan     chart berbeda dengan peta. Peta digunakan   dengan   dilihat   (dibaca), sedangkan  chart  digunakan  dengan bekerja atau berolah gerak pada peta itu sendiri. Sebagai contoh mengeplot arah,     memperkirakan posisi,     menandai     baringan     dan sebagainya.

Kategori Berdasarkan Persoalan Subjek Peta dibedakan menjadi dua berdasarkan keadaan (Persoalan Subjek) yaitu sebagai berikut :

  • Peta  Kadaster  merupakan peta yang didesain untuk menunjukan  hubungan  geografis antara wilayah tanah atau sebagai     batas     properti     atau digunakan  untuk  memperkirakan besarnya pajak tanah.
  • Plans    merupakan    peta yang    termasuk    peta    kadasterakan    tetapi    lebih    umum    dan termasuk  peta  skala  besar  yang menunjukan gedung-gedung, jalan-jalan,    batas    garis    yang terlihat   pada   tanah   dan   batas administratif.

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam menyalin peta pada kertas kalkir maupun plastik transparansi yaitu:

  • Gambar atau peta acuan (Guide map)
  • Kertas kalkir
  • Drawing pen Snowman OPF ukuran F
  • Penggaris
  • Alat tulis dan gambar (pensil dan penghapus)
  • Pensil warna
  • Papan Clipboard

CARA KERJA MENYALIN PETA PADA KALKIR

  • Siapkan satu lembar peta yang utuh dan kondisinya baik salin menggunakan kertas kalkir setelah itu gambar yang sesuai pada peta
  • Fotocopy peta yang anda sudah salin di kalkir lalu diwarnai.

Simbol pada peta adalah tanda-tanda yang digunakan untuk menggambarkan objek berupa kenampakan, fenomena, atau konsep yang ingin disampaikan dalam peta. Simbol-simbol pada peta dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu simbol titik, simbol garis, simbol jangkar, simbol warna, dan simbol area atau wilayah.

  1. Simbol Garis: Simbol garis digunakan untuk menggambarkan elemen geografis berbentuk garis, seperti jalan raya, sungai, rel kereta api, atau batas administratif. Simbol garis umumnya memiliki variasi dalam ketebalan dan jenis garis (misalnya, putus-putus atau garis padat) untuk mengindikasikan berbagai atribut seperti jenis jalan atau kelas sungai. Ketebalan dan warna simbol garis sering digunakan untuk menunjukkan pentingnya elemen geografis tersebut.
  2. Simbol Jangkar: Simbol jangkar sering digunakan dalam pemetaan maritim. Mereka digunakan untuk menunjukkan lokasi pelabuhan, dermaga, atau area tertentu yang relevan dengan navigasi perairan. Simbol jangkar biasanya menggambarkan bentuk tradisional dari jangkar kapal dan dapat disesuaikan dengan ukuran dan tingkat detail yang berbeda.
  3. Simbol Warna: Simbol warna adalah cara yang efektif untuk menyoroti area tertentu pada peta. Warna dapat digunakan untuk membedakan zona iklim, negara, atau elemen geografis lainnya. Simbol warna juga digunakan dalam peta tematik untuk menggambarkan data yang berkaitan dengan warna tertentu. Misalnya, dalam peta curah hujan, warna gelap dapat digunakan untuk menunjukkan hujan deras, sementara warna cerah mewakili daerah yang lebih kering.
  4. Simbol Area atau Wilayah: Simbol area digunakan untuk menggambarkan elemen geografis yang mencakup area tertentu, seperti danau, hutan, atau negara. Simbol ini biasanya memiliki bentuk yang menggambarkan elemen geografis tersebut, seperti bentuk yang melambangkan sebuah danau atau garis yang mewakili batas negara. Pemilihan warna dan pola di dalam simbol ini dapat memberikan informasi tambahan, seperti tipe vegetasi di hutan atau batas administratif di negara.

Ditinjau dari jenisnya, simbol dalam kartografi umumnya dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori yang berbeda. Pertama, terdapat simbol piktorial atau gambar, yang digunakan untuk menggambarkan elemen geografis dengan menghadirkan gambar atau ilustrasi yang menyerupai objek aslinya, contohnya adalah gambar gunung yang melambangkan pegunungan atau gambar kapal layar yang digunakan untuk menggambarkan pelabuhan. Kategori kedua adalah simbol geometrikal atau abstrak, yang menggunakan bentuk geometris atau pola yang tidak secara langsung berkaitan dengan objek yang ingin digambarkan. Ini bisa berupa garis, lingkaran, atau pola seperti garis putus-putus yang digunakan untuk menunjukkan jalan raya. Terakhir, ada kategori simbol huruf atau angka, yang menggunakan karakter alfabet atau angka untuk mengidentifikasi atau memberikan informasi mengenai elemen geografis, seperti penomoran rute bus atau kode singkatan untuk negara. Setiap kategori simbol ini memiliki peran dan aplikasi spesifik dalam pemetaan, dan pemahaman yang mendalam tentang penggunaannya membantu dalam menyajikan informasi geografis dengan efektif dalam peta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline