Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan oleh tim mahasiswa bertujuan untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh mitra, dan kali ini mitra tersebut adalah SMP Negeri 3 Surabaya. Seorang mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG) bernama Angelica Putricia Axl Rose baru saja menyelesaikan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di SMP Negeri 3 Surabaya. Program yang dilakukan adalah melakukan penyuluhan mengenai pentignnya empati terhadap bullying kepada siswa-siswi SMP Negeri 3 Surabaya tepatnya pada kelas 7I. Melakukan program tersebut karena hasil observasi dan wawancara dengan beberapa siswa dapat ditemukan bahwa permasalahan bullying masih cukup tinggi di kalangan siswa.
Beberapa bentuk bullying yang teridentifikasi, antara lain adalah yang pertama bullying verbal, seperti ejekan dan julukan yang menyakitkan, yang kedua bullying fisik, seperti mendorong, memukul, atau menyakiti secara fisik, dan ketiga adalah bullying sosial, seperti pengucilan dan penyebaran rumor yang merendahkan. Permasalahan ini berdampak negatif pada kondisi psikologis siswa, menurunkan prestasi, dan menciptakan sekolah yang kurang kondusif.
Program ini dilakukan pada hari Rabu tanggal 29 Mei 2024 dan bertujuan untuk membangun empati di kalangan siswa sebagai upaya mencegah dan menangani kasus bullying. Selain itu, program ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian siswa terhadap dampak negatif bullying, serta mengembangkan kemampuan mereka dalam berempati dan berinteraksi positif dengan sesama. Melalui program ini, siswa akan dibekali dengan pemahaman yang mendalam tentang konsep empati, seperti kemampuan untuk memahami perasaan dan perspektif orang lain. Selanjutnya, mereka akan dilibatkan dalam berbagai kegiatan yang dirancang untuk melatih kemampuan empati, seperti role-playing, studi kasus, dan diskusi kelompok. Siswa juga akan belajar untuk mengidentifikasi tanda-tanda bullying dan mengetahui langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah atau melaporkan tindakan bullying.
Program penyuluhan mengenai empati terhadap bullying yang telah dilaksanakan menunjukkan hasil yang cukup baik. Berdasarkan pengamatan dan umpan balik dari peserta, mereka menunjukkan peningkatan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya memiliki rasa empati dalam mencegah dan mengatasi perilaku bullying di lingkungan sekolah. Siswa antusias mengikuti sesi-sesi penyuluhan dan terlibat aktif dalam diskusi serta aktivitas yang diberikan. Mereka mengungkapkan bahwa materi yang disampaikan sangat relevan dan bermanfaat bagi upaya menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan nyaman bagi semua pihak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H