Fenomena bahasa “alay” sekarang ini mulai membumi dikalangan masyarakat. Mengapa dikatakan bahasa “alay” ? Menurut masyarakat dikatakan bahasa “alay” karena setiap kali seseorang mengucapkan kalimat-kalimat tersebut disertai dengan ekspresi yang berlebihan atau tidak biasa. Awal mula fenomena ini dimulai dari tulisan-tulisan dalam pesan singkat atau sms yang tidak sesuai dengan aturan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Misalnya , “La9i aph?” dan lain sebagainya. Secara tata Bahasa Indonesia yang baik dan benar, tulisan seperti itu sangat tidak sesuai tapi pada kenyataannya banyak orang terutama anak-anak muda yang gemar menggunakan tulisan-tulisan seperti itu. Mungkin hal tersebut merupakan salah satu fenomena pada zaman modern seperti sekarang ini.
Setelah tulisan-tulisan “alay” tersebut membumi dikalangan masyarakat luas, akhir-akhir ini muncul fenomena kalimat “Terus Gue Harus Bilang Wow Gitu ?”. Entah darimana asal usul kalimat tersebut tetapi ketika awal kemunculannya kalimat tersebut langsung booming di masyarakat. Mereka berbondong-bondong mengucapkan kalimat yang dianggap gaul tersebut. Bukan hanya orang dewasa tetapi anak-anak dibawah umur pun ikut mengucapkannya. Mereka mengikuti atau menirukan kalimat tersebut dari orang-orang disekitar mereka seperti kakak, tetangga dan teman-temannya. Bahkan dikarenakan ke-booming-an kalimat tersebut, beberapa iklan di televisi menggunakan kalimat tersebut dalam tayangannya. Kalimat tesebut memang terdengar lucu dan menarik tetapi tanpa disadari kalimat tersebut sudah mulai membawa dampak negatif di masyarakat terutama anak-anak kecil. Anak-anak dibawah umur mungkin belum mengerti arti yang terkandung dalam kalimat tersebut. Mereka berulang-ulang mengucapkan kalimat tersebut pada konteks yang salah atau tidak sinkron . Jika dalam konteks bercanda atau hanya sekedar lelucon mungkin kalimat tersebut tidak terlihat dampak negatifnya. Tetapi, yang menjadi persoalan saat ini adalah ketika anak-anak kecil yang sedangberbicara dengan orang yang lebih tua mengucapkan kalimat tersebut tanpa mengetahui bahwa kalimat tersebut tidak sopan untuk dikatakan didepan orang yang lebih tua. Contohnya, ketika seorang anak kecil berusia 7 tahun diminta ibunya untuk mengambilkan mangkuk , anak tersebut malah menjawabnya dengan kalimat “ Terus Gue Harus Bilang Wow Gitu ? “ disertai ekspresi wajah yang terkesan menyepelekan perintah ibunya . Terdengar lucu karena yang mengucapkan kalimat tersebut adalah seorang anak kecil, namun di sisi lain anak tersebut menjawab perintah ibunya dengan sangat tidak nyambung bahkan jika dipahami lebih dalam anak tersebut sudah mulai tidak sopan kepada orang tuanya. Secara tidak langsung mereka memposisikan orang yang lebih tua sama rata dengan teman sebayanya. Mungkin yang mereka tau kalimat tersebut sangat sering terdengar ditelinga mereka akhir-akhir ini dan pada akhirnya mereka menirukan kalimat tersebut tanpa mengetahui kesalahan kalimat tersebut.
Inilah salah satu masalah bangsa Indonesia saat ini, Bahasa Indonesia yang baik dan benar mulai ditinggalkan oleh masyarakatnya. Mereka lebih banyak memilih menggunakan bahasa-bahasa gaul dan modern yang tanpa disadari mulai merusak tata Bahasa Indonesia yang dimilik bangsa ini. Bahasa Indonesia sangat rapi dan memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan orang lain. Kalimat “ Terus Gue Harus Bilang Wow Gitu ? “ juga terkesan tidak sopan ketika diucapkan . Namun, kalimat tersebut sangat dengan mudah diterima oleh masyarakat. Mengapa begitu ? Mungkin karena kalimat tersebut dianggap gaul dan modern. Pandangan seperti itu harus mulai dirubah dan dibenahi. Masyarakat harus bisa dan nyaman menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar bukan menggunakan bahasa-bahasa modern yang bermunculan. Bangsa Indonesia mempunyai aset berharga berupa bahasa nasional yaitu Bahasa Indonesia yang sangat indah. Jangan sampai bahasa nasional kita luntur karena bahasa-bahasa modern tersebut. Dan yang terpenting adalah janganlah kita mengikuti tren bahasa atau kalimat yang tidak sopan dan tidak sesuai dengan norma dan adat bangsa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H