Lihat ke Halaman Asli

3 Pola Kerja Wartawan Surat Kabar di Era Digital

Diperbarui: 7 Maret 2023   07:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Suara.com

Tahun 2017, media cetak dalam lingkup nasional dan internasional mulai bergejolak. Bisnis media cetak perlahan mulai ditinggalkan akibat perkembangan teknologi informasi.

Buku Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi yang ditulis oleh West & Turner menyatakan bahwa media massa menjadi sarana pengiriman pesan ke massa atau audiens. (West & Turner, 2008: 41). 

Kehadiran new media memberikan peluang munculnya informasi-informasi yang tidak dapat ditemukan dalam bentuk hardcopy media konvensional.

Transisi dari old media ke new media menciptakan ruang publik yang fleksibel dan cepat dalam mengakses suatu media. 

Walau, beberapa media cetak menutup usahanya karena tidak bisa beradaptasi dengan digitalisasi. Namun, tak sedikit juga media cetak yang bisa beradaptasi dengan digitalisasi. 

Di Indonesia, wartawan dituntut untuk bisa menyampaikan pesan secara multiplatform atau memadukan antara tulisan, audio dan video sekaligus (Adzika, 2015) dalam Romadhoni (2018).

Pola Kerja Wartawan Surat Kabar di Era Digital Menurut Fleming (2010) dalam Arifina, Ikasari, Pembayun (2021) dibagi menjadi tiga bagian, dapat kita simak pada video berikut! 

Penceritaan multimedia tidak dapat dibatasi hanya pada cerita video dan foto. Integrasi yang terbuka dapat membantu kita memahami dan terus belajar menggunakan semua jenis-jenis media baru. 

Semakin banyaknya jurnalis yang bereksperimen dengan alat dan teknik digital baru, maka semakin berkembang juga penceritaan multimedia.

Tantangan dalam kemunculan New Media

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline