Lihat ke Halaman Asli

Maria Angela Patrice

Universitas Negeri Semarang

Tidak Hanya Sebatas Hiburan, Sastra Anak Bisa Jadi Kunci untuk Belajar Toleransi Loh!

Diperbarui: 2 Desember 2024   11:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bentuk Toleransi (Sumber: E-book Menghargai Perbedaan Pendidikan Toleransi untuk Anak)

Saat berbicara mengenai sastra anak, sebagian besar dari kita mungkin berpikir atau bahkan membayangkan cerita-cerita dongeng klasik yang memiliki ending bahagia, atau puisi-puisi pendek yang lucu dan ringan. Namun, di balik itu semua, sastra anak menyimpan kekuatan yang jauh lebih besar daripada hal itu. 

Sastra anak dapat menjadi suatu jembatan dalam dunia pendidikan yang sangat efektif, terutama dalam memupuk nilai-nilai toleransi dan multikulturalisme.

Di tengah dunia yang semakin kompleks dan beragam ini, mengajarkan kepada anak untuk dapat menghormati suatu perbedaan bukan lagi menjadi pilihan, tetapi sebuah kebutuhan. Namun sayangnya, tidak semua pendekatan dapat diterapkan dengan cara yang natural dan menyenangkan bagi sebagian besar anak-anak. Di sinilah sastra anak memainkan peran yang krusial. 

Melalui kisah-kisah yang sederhana namun penuh makna, sastra anak mampu menyampaikan pesan-pesan toleransi dengan cara yang halus namun mengenai.

Mengapa Toleransi Penting Ditanamkan pada Anak?

Kita hidup di masyarakat yang semakin majemuk. Perbedaan ras, agama, suku, bahasa, budaya, latar belakang dan bahkan perspektif seseorang menjadi hal yang dominan dalam kehidupan sehari-hari. Sayangnya, perbedaan ini sering kali menjadi sumber permasalahan jika tidak disikapi dengan bijaksana. Mengajarkan toleransi sejak dini kepada anak-anak adalah cara terbaik untuk mempersiapkan mereka dalam menghadapi realita ini. 

Menurut Hikmah (2022), sastra anak mampu menjadi jembatan untuk mengenalkan nilai-nilai multikulturalisme. Dalam dunia pendidikan, pendekatan berbasis sastra ini sangat relevan, terutama di era Society 5.0 yang menuntut individu untuk tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki kepekaan sosial yang tinggi. 

Sastra anak membantu anak-anak memahami bahwa perbedaan bukanlah sesuatu yang harus ditakuti, melainkan dihormati dan dirayakan. 

Sastra anak memiliki keistimewaan dalam menyampaikan nilai-nilai multikultural. Kumpulan cerita dan kisah yang kaya akan budaya, tradisi, dan nilai-nilai lokal dapat menambah wawasan pengetahuan anak mengenai keberagaman. Yangsen dan Sukarismanti (2023) mengemukakan bahwa sastra anak, khususnya yang berbasis cerita rakyat Sumbawa, menyimpan banyak nilai-nilai penting yang relevan untuk pendidikan karakter dan multikulturalisme. 

Contohnya, dalam cerita rakyat Sumbawa, sering kali disisipkan pesan mengenai pentingnya kerja sama meskipun terdapat perbedaan latar belakang budaya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline