ABSTRAK
Partisipasi umat Katolik dalam kerasulan awam yang ada di Lingkungan St. Vincentius a Paulo,Keuskupan Malang, seperti bidang kesaksian hidup,partisipasi sosila,sumbangan tenaga,sumbangan uang dan harta benda mengalami kemunduran yang diakibatkan karena kurangnya kesadaran dalam keterlibatan di paroki, kurangnya rasa tanggung jawab, kurangnya kepekaan dan kepedulian antara satu dengan yang lain Tujuan penelitian ini mengungkapkan dan mendeskripsikan konsep partisipasi umat katolik dalam kerasulan awam. Dalam penelitian ini menggunakan jenis metode kualitatif deskriptif, tentang partisipasi umat katolik dalam kerasulan awam. Data diperboleh dalam penelitian dikumpulkan melalui wawancara dan observasi. Sistem pengumpulan data menggunakan wawancara secara mendalam kepada sejumlah informan yang terlibat di dalam proses partisipasi umat Katolik, dan penelusuran dokumen terkait partisipasi di media massa daring. Hasil penelitian disimpulkan bahwa umat katolik tidak terlepas dari kurangnya kesadaran akan keterlibatan di paroki. Maka adanya penelitian ini untuk kembali menyadarkan umat katolik akan peranan mereka dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka secara baik dan benar.
Kata Kunci: Partisipasi, Umat Katolik, Kerasulan, Awam, Lingkungan
Pendahuluan[3PP1]
Partisipasi umat Katolik dalam kerasulan awam yang ada di Lingkungan St. Vincentius a Paulo, Keuskupan Malang, merupakan anggota tubuh mistik Yesus Kristus. Oleh karena itu sebagai anggota bertanggungjawab dalam pembangunan Tubuh Kristus. Partisipasi adalah salah bentuk keterlibatan anggota (Lumen Gentium, 1990). Partisipasi umat katolik sebagai kaum awam di dalam kerasulan awam sebagai jati diri dan panggilan mereka, dengan berpartisipasi baik dalam Gereja maupun dalam dunia(Magniz, 2004). Dengan demikian, diharapkan keikutsertaan umat katolik dalam kerasulan awam dengan semangat injil yang mendalam mengenai panggilan hakiki kaum awam dalam menghadirkan Kerajaan Kristus di dunia melalui partisipasi di dalam kerasulan awam. Pada gilirannya, kaum awam atau umat katolik diharapkan bisa terdorong untuk menampilkan diri sebagai anggota Gereja yang penuh dan mewujudkan imannya baik secara personal maupun secara sosial. (Purwaningsih, 2008). Masalah yang dihadapi oleh umat di lingkungan St.Vincentius A Paulo adalah kurangnya kesadaran dalam keterlibatan di paroki, kurangnya rasa tanggung jawab, kurangnya kepekaan dan kepedulian antara satu dengan yang lain.
Gereja merupakan suatu persekutuan orang-orang yang percaya kepada Kristus. Gereja adalah komunio. Di dalamnya terhimpun bukan hanya klerus, biarawan/ti, tetapi juga kaum awam yang merupakan kelompok terbesar umat Allah. Gereja kurang memberi tempat untuk awam berpartisipasi, dalam tugas perutusan Gereja baik secara ke dalam maupun secara keluar (Rea, 2021). Kaum awam sebagai kelompok pelengkap klerus yang selalu diidentikkan dengan Gereja itu sendiri. Paradigma ini kemudian bergeser semenjak Gereja Katolik mengadakan Konsili Ekumenis (1962-1965). Konsili dipandang sebagai tonggak sejarah penting, yang mengubah pandangan Gereja tentang dirinya dan dunia. Berkat konsili ini, kaum awam dikembalikan pada jati dirinya yang sebenarnya. Ia diterima sebagai bagian utuh dari Gereja itu sendiri (Sukendar Yohanes, 2016). Pergeseran paradigma ini merupakan kabar gembira bagi Gereja, terutama kaum awam. Peran dan tanggung jawab kaum awam benar-benar diakui dan dihargai di dalam Gereja. Selain itu kaum awam menjalankan fungsinya dengan bebas dan penuh rasa tanggung jawab. Dengan demikian mereka menjalankan tugas panggilannya di dalam Gereja dan dunia, akan tetapi, semangat pembaruan Konsili ini belum benar-benar merasuki,dengan baik (Manca, 2018). Berdasarkan ajaran Konsili Vatikan, Gereja dapat dipahami sebagai communio, yaitu persekutuan atau paguyuban umat beriman baik klerus,kaum religius maupun awam. Gereja sebagai persekutuan atau paguyuban berarti kesatuan orang orang yang percaya kepada kristus dan telah dibaptis yang saling melakukan interaksi dalam ikatan kasih (Koten, 2020).
Pada level institusional masih terdapat keengganan untuk benar-benar percaya pada kemampuan dan profesionalisme kaum awam. Pemberian kesempatan dan tanggung jawab atas berbagai urusan Gereja dan lain sebagainya diserahkan kepada awam. Selain itu, pembinaan rasul awam juga belum benar-benar dirasakan. Di lain pihak, awam sendiri masih tampak kurang menyadari sungguh-sungguh tugas dan panggilannya dalam Gereja dan dunia. Awam tampak kurang merespon dan berpatisipasi secara aktif dan proaktif dalam kehidupan menggereja dan sosial kemasyarakatan yang sangat membutuhkan kehadiran mereka. Oleh karena itu, semua umat, baik hierarki, biarawan/ti maupun kaum beriman , awam mengambil bagian dalam tri tugas Kristus yakni imamat,kenabian, dan rajawi, sesuai dengan kedudukannya masing-masing, berdasarkan panggilan dan perutusan yang telah dipercayakan Allah kepada Gereja untuk dilaksanakan di dunia.(Kurniantono, 2016). Apakah partisipasi umat dan kerasulan awam di Lingkungan Santo Vincentius a Paulo Malang ideal dengan apa yang diharapkan oleh Gereja?
Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan hasil responden, observasi, dokumentasi serta melakukan wawancara mendalam kepada sejumlah informan yang terlibat di dalam proses partisipasi umat Katolik dalam kerasulan awam baik para tokoh agama, maupun perwakilan umat Katolik. Pengolahan datanya diperoleh dari hasil wawancara, sumber-sumber dari dokumen Gereja, artikel dan buku-buku yang terkait dengan tema. Hal yang dideskripsikan dalam penelitian ini menyangkut dua hal; pertama, partisipasi umat katolik dalam kerasulan awam.
Hasil dan pembahasan