Kau hadir, seperti hujan di musim kemarau,
Menyentuh kering jiwaku dengan embun kata-kata,
Sibuk menabur pesan,
Menyadarkanku dari tidur panjang yang kauanggap sia-sia.
Namun, di balik deretan nasihatmu,
Ada pertanyaan yang tak pernah kau jawab,
Siapa dirimu,
Yang begitu yakin arahku salah?
Kau bercerita tentang cermin yang kusam,
Tapi kau tak pernah membuka tabir wajahmu,
Di mana letak kebenarannya,