Lihat ke Halaman Asli

Angela Mau

Mahasiswa

Petualangan Inggris di Kebun Teh

Diperbarui: 28 Oktober 2024   16:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber (Foto Yunior ALMA Seruni -Malang  bersama 2 Tourism dari Swedia di kebut Teh Lawang-Malang)

Di hamparan hijau pucuk muda,
aroma angin lembut melambai,sekelompok biarawati  berani berkata,
meretas sunyi, berujar dalam bahasa.

Di antara pepohonan teh yang rimbun,
mereka merangkai kata, terkadang tertegun,
dengan logat tak sempurna, namun penuh tawa,
mereka berbincang dengan turis mancanegara.

"Apa kabarmu?" suara canggung mengalun,
menembus hening, di sela daun-daun,
saling tatap, saling angguk,
berusaha padu, tanpa malu-malu.

Gelak kecil sesekali mewarnai,
saat kalimat tersendat tak pasti,
namun semangat tak luntur, tak gentar,
berani bicara, meski dengan gamang yang samar.

Di kebun teh yang tenang dan hijau,
bahasa Inggris bergelombang, riang dan sendu,
tak lagi hanya kata, tapi langkah berani,
para biarawati, penakluk sunyi.

 Angin sepoi lembut berbisik,
Daun-daun bergoyang, riak sunyi terusik.
Datanglah para suster ALMA  dengan langkah tak gentar,
Membawa senyum, semangat, dan niat yang besar.

Di ujung sana, dua orang bule berdiri,
menatapnya ramah, senyumnya berseri.
"Halo," sapanya lembut, memecah sunyi pagi,
Para suster terkikik, malu tapi berani.

Kata demi kata meluncur terbata,
Bahasa Inggris berkelit di antara canda.
Terkejut dan tawa menyambut setiap nada,
Meski sederhana, penuh warna dan makna.

Tertawa bersama, mengurai kecanggungan,
Di tengah kebun teh, tanpa keraguan.
Petualangan lidah di negeri asing,
Dalam ketulusan, tak ada yang tersingkir.

 Maka pulanglah mereka di senja mereka,

Dengan cerita tentang hari yang tak pernah lelah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline