Lihat ke Halaman Asli

Angela Augustine

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNIKOM

Hutang Piutang Hancurkan Pertemanan, Judi Online Menjadi Sebuah Jebakan

Diperbarui: 11 November 2024   21:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi (bukti dari korban)

Di kalangan dewasa muda dan khususnya masyarakat Indonesia, sedang marak kasus judi online yang telah merugikan banyak orang khususnya terhadap orang sekitarnya. 

Tidak sedikit orang yang mengalami ketagihan terhadap suatu hal negatif, salah satunya adalah judi online. Judi online biasanya diakses melalui website di internet dan dapat diakses oleh siapa saja. Untuk melakukan judi online, penggunanya cukup untuk membuat akun profil pribadi saja dan dapat langsung melakukan top-up untuk bermain hal tersebut. Setiap kalangan usia, baik laki-laki maupun perempuan sangat memungkinkan untuk melakukan judi online.

Telah banyak kasus tersebut diperbincangkan dan juga banyak yang telah menjadi korban dari adanya judi online. Bahkan orang sekitar kita pun bisa saja menjadi salah satu orang yang terpengaruh dari judi online. Kebanyakan dari mereka akan merasa ketagihan saat memainkan judi online, hal ini juga dapat memakan korban yang merupakan orang sekitarnya.

"Salah satu teman saya bermain judi online juga ketagihan, dia sampai meminjam uang kemana-mana hanya untuk dirinya bisa bermain judi." Ucap salah satu korban yang mempunyai teman ketagihan judi online dan juga merasa dirugikan oleh temannya tersebut.

dokumentasi pribadi (bukti dari korban)

"Dia juga sudah pinjam uang ke saya beberapa kali dan gak pernah dikembalikan sampai sekarang. Awalnya sih dia bilangnya pinjam uang untuk ongkos atau untuk bayar kebutuhannya, kaya kebutuhan untuk makan atau bayar bulanan kost. Ya, awal-awal nominalnya kecil, tapi kalau dijumlahin banyak juga." Ucapnya lagi.

dokumentasi pribadi (bukti dari korban)

Ungkapan dari beberapa korban peminjaman uang menjadi pernyataan bahwa, judi online membuat penggunanya menjadi kecanduan atau ketagihan. Jika dirinya menang saat melakukan judi, itu akan menjadi keuntungan untuk dirinya sendiri dan jika kalah, pengguna akan menjadi penasaran memainkannya dan terus menguras uang yang dimilikinya sampai habis bahkan sampai berani meminjam ke orang sekitarnya hanya untuk pemuasan diri.

"Kalau ke saya, orang itu minjemnya dalam nominal yang cukup besar dan sering. Kadang masih saya kasih ya karena kasihan, soalnya dia suka pakai alesan untuk kebutuhan keluarganya, apalagi dia anak perempuan yang dari dulu berjuang sendiri." Ucap korban lainnya.

Para korban merasa tertipu karena pada akhirnya mereka mengetahui kalau uang hasil meminjamnya itu diperuntukkan untuk bermain judi online yang hasilnya tidak jelas. Beberapa korban merasa kasihan kepada pelaku judi online karena setiap alasannya adalah untuk kebutuhan hidup, seperti bayar bulanan kost, makan sehari-hari, ongkos berpergian, biaya sakit, dan kebutuhan hidup lainnya.

Diawali dari nominal kecil yang alasannya untuk makan sehari-hari dan ongkos pulang pergi hingga nominal besar dengan alasan bayar kost, tidak ada uang lagi atau gaji habis menjadi alasan yang ia gunakan untuk mendapatkan belas kasihan dari orang sekitarnya. Sehingga mereka akhirnya meminjamkan uang karena pelaku selalu menjanjikan uang tersebut akan diganti pada awal bulan, tapi nyatanya, seluruh uang yang dipinjam tidak pernah dikembalikan sedikit pun. Pelaku malah terus meminjam dengan segala alasan hanya untuk digunakan judi online yang tidak ada hasilnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline