Di sebuah komunitas hiduplah sekumpulan orang yang terdiri dari cowok dan cewek.Penampilan mereka sangat sederhana banyak kisah dan cerita diantara mereka.Pada suatu senja ada seorang cowok mendatangi asramanya seorang cewek,biasalah basodra kata orang Timor,tak lazimnya biasa mereka saling membantu.Entah kenapa dikala sore itu kedatangan si cowok memberikan suasana yang menarik dan luar biasa dengan menggenggam beberapa helai sepucuk daunan entah sepucuk daun apa tak mengerti tapi sepertinya pucuk labu sebutan orang NTT tapi tidak tahu sebutan Jawa itu pucuk daun apa.Lalu keduanya berbincang-bincang tak peduli dengan pengganggu-pengganggu yang ada disamping mereka,sambil membersihkan pucuk daun tadi,keduanya asyik bercerita dan disertai senyuman yang menandakan kalau keduanya lagi berasmara.Tak lama kemudian kedunya beranjak pergi tak tahu kemana disusul tawaria oleh mahkluk --mahkluk disamping mereka sambil batuk-batuk penasaran keduanya mau kemana dengan sepeda motor.Semenjak kepergian keduanya tak kalah jauh sang pengganggu-pengganggu tadi melukiskan kisah tentang keduanya dengan bercerita tentang keduanya.Tak lama kemudian keduanya kembali tanpa membawa apa-apa...oh ternyata dan ternyata wahai gusy ternyata cowok tadi mengajak cewek itu pergi karena cowok itu tidak tidak tahu pucuk labu lalu muncul pertanyaan dalam benak salah satu si pengganggu tadi,dengan penasaran si pengganggu yang satu ini bergelut dalam pikirannya katanya: pasti tadi itu bukan pucuk labu deh,sembari brgelut demikian sambil memainkan bulu tangkis kegemarannya. Tak menentu oleh situasi keduanya masih sempat mencari lagi didepan asrama si cewek tadi biasa kebun si cewek berada di halaman depan mau diadakan kebun dibelakang rumah tapi takut dicuri tetangga lebih-lebih khawatir diambil oleh si cowok tadi alangkah baiknya buat saja di depan biar langsung ketahuan kalua ada yang mengambil hehehhehehe,,,,,tidak seperti itu juga kali maklum hidup didaerah Jawa tanahnya tidak seperti di NTT.Entah mengapa mungkin karena banyak yang mengganggu akhirnya si cewek tadi salah memetik pucuk labu,biasanya kami orang NTT kalua mau petik pucuk labu pake tangan bukan pake pisau,walah kebetulan tadi keduanya ke belakang bawa pisau disangka mau bunuh diri gusy tapi dibalik pemikiran para pengganggu tadi ternyata keduanya memiliki maksud baik,dana pa yang terjadi gusy cewek tadi itu memetic pucuk labu pake pisau,kemudian ditegur oleh salah satu pengganggu tadi katanya: walah,,,,,,,woeeee mama son boleh petik pucuk labu pake pisau nanti labunya pengganggu tadi mengatakan hiiissssss kaya bukan orang kampung saja padahal dari kampung ehhehheheheh sekilas bercanda gusy,,,tapi si cewek tadi tak merespon akhirnya cewek itu bersihkan lagi pucuk labu itu dan disatukan dengan pucuk labu tapi bukan pucuk labu yang dipetik oleh si cowok tadi.
Akhir ceritanya si cewek mulai masak pucuk labu tadi dan setelah matang kho rasanya beda masa pucuk labu rasanya kho pahit ada apa,lalu si cewek tadi mulai memberitahu kepada pengganggu-pengganggu tadi katanya: aduhhh tolong cobain atau rasain masakanku ini udah cantik kho rasanya beda eee.Lalu dengan senang semua mencicipi satu per satu walah ternyata pahit sungguhan apa sebabnya sepertinya si cowok tadi tahu pucuk labu,jadi terjawab sudah pertanyaan si pengganggu-pengganggu tadi dimana keduanya tadi pergi itu si cowok mau memastikan apa benar sepucuk daunan yang digenggam tadi apa benar itu pucuk labu? Tapi sayang,,,,,, keduanya sama-sama tidak tahu ternyata dan oh ternyata pucuk daunan yang lain.Dan sekarang mau bilang apa sudah terlanjur suka, disertai semangat menggembuh keduanya jatuh dalam ketidak tahuan mereka akhirnya jalan satu-satunya distorykan lewat WA tapi tak nyaris laku terjual,taka da yang merespon dengan storynya si cewek itu bahkan lewat AIPON juga semua pada menolak dan si cowok tadi menolak juga untuk mencicipi masakan si cewek tadi pun yang suka menjadi rasa yang tak menentu,gelora detakan yang tak senada keduanya hanya menyesali akan ketidak tahuan mereka sebab malu bertanya kepada orang-orang di sekitar mereka sebab waktu itu merupakan momen terindah bagi keduanya,begitualah kisah diantara keduanya yang memang pada sononya tidak tahu,akhirnya semangat yang menggembuh menjadi loyo dan awalnya suka menjadi tidak suka,awalnya asmara akhirnya penyesalan tetapi dilewati dengan cinta yang besar yakni cinta persaudaraan.Hay gusy demikian kisah dikala senja itu tepatnya senin,26 April 2021 di asrama Liliana,komunitas Tropodo.
Salam Persaudaraan....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H