Hari ke 1856, surat ke dua.
Hai mayo, apa kabar?
Maaf aku baru menulis kembali sepucuk surat untukmu.
Tahukah kamu, setelah surat pertama yang kukirimkan itu, aku mencoba untuk belajar mandiri.
Salah satunya aku mencoba menjadi dewasa tanpamu.
Mayo,
Sudah terlalu jauh jemari kecilku berkelana tanpa tuntunan tangan halusmu.
Ma' mungkin aku lelah..
Kemarin aku terjatuh saat bermain bersama teman-temanku dan paku itu menembusi jemariku, rasanya sangat sakit dan keringat halus pun muncul perlahan kala aku melihat cairan berwarna pekat itu.
Saat aku terjatuh mereka menertawakanku sambil menjulurkan lidah ke arahku.
Mereka berlari meninggalkanku.