Dengan dijadikannya Ahok sebagai tersangka, selesai sudah penantian seluruh massa penolaknya. Pengumuman Ahok menjadi tersangka dibacakan oleh Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Ari Dono Sukamto di Rupatema Mabes Polri. Ini adalah buntut perkara dari dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok.
Kini kasus penistaan agama tersebut telah memasuki babak baru, setelah rangkaian panjang usaha untuk mempidanakan Ahok. Demo bela agama 4 November adalah titik ledak upaya pidanakan Ahok, yang pula kabarnya akan berlanjut dengan gerakan rush money dan demo besar-besaran lagi pada 25 November.
Andaikan Ahok tidak dijadikan tersangka.
Namun kini ternyata Ahok telah ditetapkan sebagai tersangka yang akan merubah jalan cerita dari skenario yang telah dibuat sang sutradara politik. Kemanakah arah berkembangnya cerita? Manuver apa yang akan dilakukan demi meluruskan agenda?
Saya tidak akan berbicara mengenai hal itu dahulu, sekarang adalah waktunya untuk menakar kesempatan para calon kandidat lain berkat kasus ini.
Apakah para calon lain mendapatkan keuntungan dari kasus ini?
Ya jelas.
Bahkan sebelum pasangan lain mendapat keuntungan, popularitas Ahok akan lebih dahulu meningkat tajam di mata masyarakat. Dengan pemberitaan hampir di seluruh media, masyarakat akan menilai bahwa saat ini Ahok adalah korban dari besarnya tekanan kelompok yang memiliki agenda politik tertentu hingga akhirnya dijadikan tumbal. Terbukti dengan keluarnya tagar #KamiAhok di jejaring sosial twitter hingga menjadi trending topic dunia. Dukungan terus mengalir dari orang-orang yang bersimpati pada Ahok sebagai korban dari kejadian tersebut.
Pasangan Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni adalah pasangan yang paling pertama diuntungkan dari keseluruhan rentetan kejadian yang dimulai sejak bulan Oktober ini. Demo 4 November dan penetapan Ahok sebagai tersangka adalah titik balik pencapaian usaha yang katanya didalangi oleh SBY demi menjegal pemerintahan Jokowi dengan segala antek-anteknya. Lewat serangkaian aksi demo panjang massa yang mengatasnamakan Islam, nama Ahok kian negatif di mata masyarakat.
Hasilnya? Moment tersebut dimanfaatkan Agus yang juga gencar melaksanakan kampanye melalui media sosial. Elektabilitas Agus akhirnya terus melonjak hingga akhirnya menjadi yang tertinggi di antara dua kandidat yang lain.
Lalu bagaimana dengan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno?