Lihat ke Halaman Asli

Demo 4 November: Perang ISIS di Asia Tenggara

Diperbarui: 3 November 2016   13:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

abcnews.go.com


Menanggapi rencana demo akbar 4 November yang diprakarsai oleh Front Pembela Islam (FPI), Sydney Jones, pengamat terorisme, menyarankan pemerintah agar mewaspadai tunggangan kelompok teroris. Pendapat Jones bukan tanpa dasar. Sedang terjadi gejolak pertempuran di Iraq sana, yang memaksa Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) untuk mengubah strateginya.

Mosul, dinding terakhir pertahanan ISIS, berhasil ditembus oleh Pasukan Khusus Iraq yang didukung militer Amerika Serikat. Meski demikian, Abu Bakar Al-Baghdadi, pemimpin ISIS, masih meyakini kemenangan atas negeri yang ia perjuangkan. Khilafah Islam adalah sebuah ideologi. Takkan mati meski inangnya direnggut. Dipulangkan lah pejuang-pejuang jihad ke tanah asalnya. Meneruskan perjuangan di negara masing-masing. Khilafah belum berdiri, perang pun belum usai.

Beberapa minggu lalu, berpulangan mantan pejuang jihad ISIS ke Indonesia. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Suhari Alius, mengatakan bahwa dari 500 WNI yang turut berperang bersama ISIS, 53 orang telah kembali. Kepulangan mereka patut diwaspadai. Di tahun 1980-an, setelah invasi Rusia terhadap Afganistan berakhir, banyak veteran jihad yang menjadi petinggi Jamaah Islamiyah di negara asalnya. Bukan tidak mungkin hal yang sama terjadi lagi.

Belum lagi beredar pesan di kanal Telegram milik jaringan ISIS internasional yang menyarankan pengikutnya untuk ‘mengipasi api jidah’ dalam demo 4 November nanti. Dalam kanal tersebut – juga dalam buletin ISIS bernama Al-Naba, diromantisasi aksi frontal penusukan Kapolsek Tangerang oleh Sultan Aziansyah, simpatisan ISIS. Diserukan untuk meniru prilaku ‘heroik’-nya di ‘aksi damai’ nanti. Sungguh ironis.

Tengah bermunculan indikasi campur tangan ISIS di dalam demo besar nanti. Mungkin kah ISIS sedang mencari inang baru? Bila memang demikian, bisa jadi demo akbar 4 November adalah katalis dimulainya gejolak asia yang mirip seperti Arab Spring di Asia Tenggara. Brigjen Wuryanto juga telah menegaskan adanya kelompok yang menginginkan Arab Spring terjadi di Indonesia. Mungkin ini satu lini dengan pertanyaan Sydney Jones mengenai donatur dari gerakan besar ini. Pertanyaan besarnya: Siapa kah dalang dari ricuh 4 November nanti?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline