tahun.. kain penutup aurat
Selimuti tubuh perempuanku
Namun belum cukup kuat
Tuk iyakan pinta nuraniku
Masih tersisa kebiasaan lima tahun silam
Saat ku mulai beranjak dewasa
Merasa diri cukup usia
Tuk hakimi, ini putih.. itu hitam!
Menghisap asap tembakau
Tidaklah aneh bagiku
Bacaan merah.. film biru
Bukanlah hal baru dalam hidupku
Bertindak tanpa pikir panjang
Walau terlambat hati tetap tenang
Tak ambil pusing jawaban ujian
Itulah diriku dalam keseharian
Teguran guru pun hanya angin lalu
Peraturan pembina baru seakan tak berlaku
Saran teman tak kuhiraukan
Nasihat orang tua kuanggap bualan
Aku terlalu menutup diri
Bahkan doa hanya ritual tak termaknai
Bahkan Engkau yang Maha Mengerti
Tak kujadikan curahan hati
Aku hanyut dalam pencarian jati diri
Aku larut dalam fatamorgana
Aku terbebani segudang ambisi
Ternyata aku belum merdeka!
Kini.. kupejamkan mataku
Kuhembuskan perlahan nafasku
Kutenangkan hatiku
Dan kupusatkan pikiranku hanya padaMu
(Ane Rai; Poetry; Monday, September 22, 2002)