Membentuk akhlak siswa dalam upaya pembentukan karakter merupakan salah satu keterkaitan yang dapat menentukan keberhasilan pendidikan. Akhlak merujuk pada moral dan budi pekerti yang baik, sedangkan karakter mencakup keseluruhan nilai, sikap, dan perilaku individu. Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk membentuk akhlak siswa dalam proses pembentukan karakter:
Penanaman Nilai-Nilai Positif:
Integrasikan nilai-nilai moral dalam pembelajaran dengan menyisipkan ajaran tentang kejujuran, tanggung jawab, empati, keadilan, dan lain-lain ke dalam berbagai mata pelajaran.
Kegiatan pembiasaan melatih siswa secara rutin dalam kebiasaan positif seperti mengucapkan salam, antre, menghargai waktu, menjaga kebersihan, dan membantu teman.
Teladan dari figur-figur panutan yaitu guru, orang tua, dan tokoh masyarakat berperan penting dalam memberi contoh perilaku berakhlak baik.
Diskusi dan refleksi moral dengan mengadakan forum diskusi untuk membahas isu-isu moral yang aktual dan ajak siswa berefleksi tentang pilihan tindakan yang sesuai dengan akhlak mulia.
Pengembangan Keterampilan Sosial dan Emosional:
Pelatihan soft skills, mengajarkan siswa keterampilan komunikasi asertif, manajemen konflik, kerja sama, dan pengambilan keputusan yang bijaksana.
Pengembangan kecerdasan emosional dengan melatih siswa mengenali dan mengelola emosi mereka dengan sehat, serta berempati terhadap perasaan orang lain.
Kegiatan ekstrakurikuler, yaitu memanfaatkan kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan karakter melalui kepemimpinan, kesenian, olahraga, dan kegiatan sosial.
Penciptaan Lingkungan Kondusif: