Lihat ke Halaman Asli

Renungan (I)

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13345653261290741222

Biarkan aku sendiri, menikmati hidup dalam sepi, meski banyak peristiwa terjadi, aku kan tetap disini.. Hatiku berkecamuk dalam diam, melihat mentari di sudut alam, tiap hari siang berganti malam, meniti waktu tiap terbenam. Ku lihat diri bercermin masa, melangkah pasti tanpa arah, nafas terengah pertanda tua, tapi hati penuh noda. Kini musim telah berganti, masa ku telah berlalu pergi, telah tiba saat insafnya diri, sebelum berhenti detaknya nadi. Bayangan maut telah tiba, entah pagi entah senja. Hanya menanti di ujung masa, akan datangnya Sang Pemisah. Seperti air yang mengalir, hidup ini akan berakhir, baik buruk telah terukir dalam jiwa yang fakir... By : Bayu Prahara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline