Lihat ke Halaman Asli

Bang Asa

Kompasianer Terpopuler 2010

"Paul (Gurita Peramal) Itu Anak Mbak Winda..."

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

[caption id="" align="alignright" width="207" caption="Winda Krisnadefa"][/caption] ALKISAH di Negeri Ngotjoleria, hiduplah sepasang suami istri, Edu  Krisnadefa dan Winda Krisnadefa. Pasangan bahagia ini mempunyai seorang anak lelaki bernama Fadhil Krisnadefa. Bagi warga, Edu dikenal sebagai seorang wartawan merangkap dukun. Sebagai wartawan, ia wartawan handal, dan sebagai dukun, ia dukun spesialis. Tapi bukan spesialis dukun cabul, loh, he he he kayak dokter aja pake spesialis segala. Bang Edu ini dikenal sebagai dukun spesialis ramal-meramal khusus sepak bola. Winda Krisnadefa adalah seorang ibu rumah tangga yang sehari-hari berada di rumah mengurus keperluan suami dan anak-anak. "Saya memang tidak banyak tahu tentang seluk-beluk pekerjaan suami. Yang saya tahu dia bekerja di sebuah koran olahraga berbasis sepakbola dan setiap minggu menjadi komentator pertandingan sepakbola di stasiun Katedra TV," katanya kepada jaringan CNN alias Club Negeri Ngotjoleria. Sebagai seorang istri, Winda Krisnadefa mengaku bangga mempunyai suami yang begitu pekerja keras. Bayangkan, katanya, menjalani dua aktifitas yang kadang-kadang berjalan secara bersamaan, sebagai wartawan dan sebagai peramal. "Saya bersyukur karena selain pekerjaan tetapnya sebagai seorang wartawan sepakbola, suami saya diberi rejeki lebih oleh Allah dengan menjadi seorang peramal sepakbola sejak beberapa tahun yang lalu,"kata Winda. Secara tidak sadar, kemampuan Edu sebagai peramal ini ternyata menular ke Winda. Konon aura Winda sebagai peramal lebih tokcer dari suaminya. Makanya, tidak jarang Bang Edu sendiri kadang konsultasi dengan Winda sebelum mengeluarkan ramalannya. Suatu ketika, Winda merasa gelisah. Ia bermimpi didatangi oleh Ken Arok, mantan Perdana Menteri Negeri Ngotjoleria yang kemudian memilih berhenti untuk melanjutkan pertapaannya di Guung Kawi, sembari meneruskan kebiasaannya mencari janda. Ken Arok,  yang kini mengganti nama menjadiKen Orok, dalam mimpi itu, memberikan seorang bayi. "Berilah nama bayimu itu Rita, ia akan menjadi peramal sepakbola yang tiada tandingannya," begitulah pesan Ken Arok. Tak lama kemudian Winda benar-benar hamil. Terbayang olehnya sang anak yang nantinya akan menjadi peramal ulung yang paling hebat di jagat ini. "Supaya orang mengetahui itu anakku, maka namanya nanti Rita Krisnadefa." [caption id="" align="alignleft" width="220" caption="Ilustrasi: Paul bersama Inge"][/caption] Menjelang kelahiran anaknya, tiba-tiba Edu mendapat penugasan sebagai wartawan ke Inggris. Winda seolah tak mau ketinggalan, apalagi sudah janjian dengan Permaisuri Inge yang lagi nyawahan di negeri yang berjuluk United Kingdom tersebut. Winda pun akhirnya ikut ke sana, meski perutnya sudah membuncit karena sudah menunggu hari. Beberapa hari di Inggris, Winda melahirkan. Ia hanya didampingi oleh Inge, karena pada saat yang bertepatan Edu mendapat penugasan ke Swiss untuk meliput Piala Eropa. Akan tetapi alangkah kagetnya ketika ia mendapatkan anaknya seorang laki-laki. Winda stress, karena tidak sesuai dengan mimpinya. "Tidaaakkkk! Ini bukan anakku.....!!!" Ia merasa ridak yakin bayi itu anaknya. "Ini pasti tertukar, apalagi mukanya kebule-bulean. Dari pada nanti jadi masalah dengan Bang Edu lebih baik akan ini kutitipkan saja ke Inge." Kepada suaminya, Winda mengaku anak itu lahir dalam keadaan meninggal dan telah dikuburkan. Edu pun pasrah. Begitulah akhirnya, keduanya kembali ke Negeri Ngotjoleria. Suatu ketika, Ken Arok datang menemui Inge. Inge secara tidak sadar menceritakan masalah yang dialami Winda, termasuk soal bayi yang dititipkan kepadanya. "Namanya Paul," kata Inge. Pendek cerita, Ken Arok yang juga dikenal sebagai tukang sihir ini meminta agar anak itu diberikan kepadanya. "Saya tau jika kamu juga mengalami beban. Nanti Baginda ASA bisa ngamuk karena bisa saja anak itu disangka hasil perselingkuhannmu dengan bule di sini."Inge melunak, dan anak itu pun jatuh kepada Ken Arok. Apa yang dilakukan Ken Arok terhadap Paul? Apakah dia bawa pulang ke Negeri Ngotjoleria? Ternyata tidak. Anak itu disihir menjadi seekor gurita dan dilepas di laut. Konon, inilah gurita yang saat ini menjadi selebriti lantaran ramalannya tokcer. Ia diberitakan mampu meramal siapa kesebelasan yang akan menang pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Sebenarnya, kemampuan gurita jadi-jadian itu tidaklah lebih hebat dibandingkan dengan ibunya. Winda, saat pertandingan antara Jerman melawan Argentina, tidak hanya mampu meramal kemanangan Jerman, tapi malah dengan skornya. (lihat di SINI) Seandainya Winda tahu jika Paul itu anaknya, mungkin ia akan bersedih. "Sebenarnya maksud saya mengirim mimpi ke Winda itu bukan berarti anaknya perempuan, tetapi hanya sinyal jika anak itu nantinya akan menjalani proses penyempurnaan ilmu setelah menjadi gurita. Tapi supaya Winda tidak stress, saya bilang aja kasih nama Rita.. he he hee," kata Ken Arok. [caption id="" align="alignright" width="319" caption="Paul setelah disihir dari Ken Arok (diunduh dari Google)"][/caption] Ken Arok, bagi warga Negeri Ngotjoleria memang sudah tidak diragukan sihirnya. Ia bisa merubah apa saja. Kalau gak percaya liat aja beritanya di situs Katerdra TV di SINI. Sekarang, nama Paul terkenal di seantero jagat sebagai peramal sepak bola yang ulung. Saya tidak tahu, apakah Winda mau mengakui jika Paul yang kini masih berwujud gurita itu anaknya atau bukan. Yang jelas, menurut Ken Arok, "Paul adalah anak Winda Krisnadefa." Benarkah Paul yang gurita peramal itu anak Mbak Winda? Jadi Paul Krisnadefa, dong.. he he he... Mari kita tunggu klarifikasinya.. he he heee.... Catatan: kisah diatas adalah fiktif belaka,  jadi jangan dipercaya karena ini hanya sekadar humor alias ngocol-ngocolan bagi warga Negeri Ngotjoleria. Salam ngocol di akhir pekan, ANDY SYOEKRY AMAL (Follow kami di TWITTER dan  FACEBOOK) Mari bergabung dengan Grup “Sejuta Dukungan untuk Penuntasan: REKENING GENDUT PERWIRA POLRI” , silakan klikk di SINI Baca juga 10 Tulisan Sebelumnya:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline