FEBRUARI tahun 2003. Saat itu, seperti dilaporkan Gatra, terjadi sedikit kejanggalan di berbagai kantor pemerintah, ruang-ruang kerja perusahaan swasta, bahkan toko-toko di seluruh pelosok Brunei Darussalam. Potret Sultan Hassanal Bolkiah, yang terpajang di dinding berbagai tempat itu, tak lagi diapit kedua istrinya, seperti tampak sebelumnya. Sang Sultan kini hanya bersama istri pertamanya, Pengiran Anak Saleha. Semua warga negeri kaya minyak itu pun beramai-ramai menyisihkan foto Hajah Mariam dari sisi Sultan.
Itulah yang terjadi menyusul pengumuman Sultan Hassanal Bolkiah dengan Haji Mariam pada 2 Februari 2003. Pekan-pekan ini, pemandangan seperti ini sudah dapat dipastikan terjadi lagi menyusul perceraian Sultan dengan istri ketiganya, Azrinaz Mazhar Hakim Mazhar.
Kala perceraian Sultan dengan Hajjah Mariam terjadi, di internet berkembang gosip seputar perselingkuhan Sultan dengan Azrinaz. Benar atau tidaknya, menurut koran berbahasa Melayu Utusan Malaysia, hubungan Sultan dengan Azrinaz bermula di tahun 2003, yang kemudian dinikahinya dua tahun kemudian.
Perceraian Sultan dengan Azrinaz ini memang terasa ironis, seperti juga kala perceraiannya dengan Maryam. Sebelum menikah dengan Sultan, Hajah Mariam yang masih bernama Mariam
Bell bekerja sebagai pramugari yang kerap melayani Sultan dalam penerbangan ke berbagai tempat. Singkat kata, Sultan yang ketika itu mewarisi puluhan juta dolar dan dikenal flamboyan itu pun jatuh cinta pada si pramugari cantik. Padahal, ketika itu ia beristrikan Ratu Saleha, yang dinikahinya pada 1965. Sementara Azrinaz, Sultan mengenalnya ketika ia bertugas di Brunei sekitar tahun 2003, tahun dimana ia menceraikan Maryam. Koran berbahasa Melayu Utusan Malaysia ketika itu, mengutip sejumlah rekan Azrinaz mengatakan bahwa Sultan Brunei itu jatuh cinta saat menyaksikan Azrinas membaca berita di TV3.
Boleh jadi faktor inilah yang memicu rumor bahwa Sultan berselingkuh dengan Azrinaz sehingga menceraikan Mariam.
Mariam, yang berdarah campuran Melayu-Inggris-Jepang --ayahnya, Jimmy Bell, berdarah campuran Jepang-Inggris, ibunya asli Brunei-- menikah dengan Sultan pada 28 Oktober
1981. Mengenai pernikahan ini, Sultan pernah menyebutnya sebagai perkawinan paling romantis dalam hidupnya. Akan tetapi, 22 tahun kemudian, semua romantisme itu menjadi sirna. Sultan Bolkiah menceraikan Mariam dan kemudian menikahi Azrinas lantaran jatuh cinta pada pandangan pertama. (lihat)
Akan tetapi, 6 Juni 2010, lagi-lagi Sultan Hassanal menceraikan Azrinas. Azrinas harus mengikuti jejak Maryam setelah lima tahun bersama. Perempuan yang memiliki gelar Pengiran Isteri Azrinaz Mazhar Hakim Mazhar yang telah memberikan dua anak (seorang anak laki-laki yang lahir pada tahun 2006 dan seorang anak perempuan pada tahun 2008) itu ditalak satu. Tidak ada penjelasan detil tentang alasan perceraian ini, namun rumor-rumor perceraian Sultan dan Azrinaz itu sudah beredar di Brunei.
Memang kehidupan Sultan tak bisa dipisahkan dari rumor, termasuk wanita. Sejak muda, Bolkiah dikenal senang berfoya-foya dan suka akan kemewahan. Majalah Fortune selama beberapa kali pernah menobatkan dia sebagai orang terkaya di dunia. Pada 1992, kekayaannya dikabarkan mencapai lebih dari US$ 37 milyar. Ia memiliki koleksi mobil mewah Rolls Royce terbanyak: 153 unit. Ia punya rumah di Kensington Palace Garden, London, yang setara dengan milik keluarga Kerajaan Inggris.
Sultan gemar pula berbelanja. Ia akan membayar berapa pun harga barang yang diinginkannya. Sultan tercatat pernah membeli permata termahal di dunia, yang harganya, konon, US$ 9 juta. Permata lain yang hanya ada empat butir di dunia pun dibelinya seharga US$ 880.000 pada 1987.
Kini, Sultan Hassanal telah menceraikan Azrinas. Gelar Azrinaz telah dicopot, dan potretnya di sisi Sultan Hassanal Bolkiah telah disingkirkan, sebagaimana Maryam dahulu. Sang Sultan kini hanya bersama istri pertamanya, Pengiran Anak Saleha.