Lihat ke Halaman Asli

andy rusdiyanto

Penikmat seni

Kukenang Ayah yang Tiada

Diperbarui: 17 Juli 2024   07:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

docpri

Alhamdulillah, bersyukur atas kesempatan yang diberikan pada saya untuk bisa berpartisipasi dalam Sebuah Lomba Menulis Puisi Pengajar Tingkat SD hingga Perguruan Tinggi Se-Nusantara yang diadakan pada tanggal 19 Mei 2024, dan merupakan suatu kehormatan besar karya tulis saya bisa disandingkan dengan karya-karya penulis lainnya yang terangkum menjadi sebuah buku antologi puisi "Yang Tiba-tiba Mekar di Taman" bersama para pengajar berbakat dari seluruh penjuru nusantara.

Keikutsertaan dalam lomba ini merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Selain mengasah kemampuan menulis puisi, saya juga mendapat kesempatan untuk belajar dari para pengajar lain dan memperluas jaringan pertemanan. Saya yakin bahwa antologi puisi ini akan menjadi sumber inspirasi bagi para pembaca, khususnya para pengajar dan murid.

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bestari Literasi Indonesia atas penyelenggaraan lomba yang luar biasa ini. Saya juga ingin mengucapkan selamat kepada seluruh pemenang dan peserta lomba. Semoga antologi puisi ini dapat terus menginspirasi dan memotivasi kita semua untuk terus berkarya dan mencintai puisi.

Saya berharap antologi puisi ini dapat dibaca oleh banyak orang dan memberikan inspirasi bagi mereka.

Sekali lagi, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan lomba dan penerbitan antologi puisi ini.

Judul Puisi yang diikutsertakan dalam lomba:

"Kukenang Ayah Yang Tiada"

*

Di dalam mimpi, aku berkelana,

Menyusuri alam, mencari jawaban.

Namun di antara bunga-bunga yang mekar,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline