Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana BlogshopJNE Dorong Inovasi di Bisnis Online

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1433301098362772914

[caption id="attachment_386788" align="alignnone" width="700" caption="photo by Baruna"][/caption]

Seorang lelaki berkacamata tengah asyik menceritakan dunia kreatifnya. Di hadapan ratusan mahasiswa, penggiat digital, bloger, dan kompasiana Bali, pria tersebut nampak bersemangat membagi tips dan strategi tentang bagaimana mengawinkan kreativitas dengan bisnis secara sempurna. Acap kali, kata “bisnis online media” terlontar dari mulutnya. Ya, baginya berbisnis melalui dunia maya mendatangkan prospek cerah, terlebih di era digital dengan aksesibilitas internet yang terus berkembang. Lelaki kelahiran 4 Maret 1980 ini pun telah membuktikannya, bahwa ia bisa sukses menjual ide dan kreativitasnya hanya dengan berbekal internet.

Adalah Wahyu Aditya, sosok pemuda kreatif itu, yang menjadi pembicara utama di gelaran Kompasiana Blogshop Goes to Campus Bareng JNE pada 28 April 2015 lalu. Bertempat di Aula Pascasarjana Lantai III, Universitas Udayana, ini merupakan workshop kedua blogshopjne dalam serangkaian roadshow-nya ke empat kota dan empat universitas di Indonesia (Denpasar jadi kota kedua yang dikunjungi), dengan membawa tema “Inovasi Strategi Bisnis di Media Online. Wahyu Aditya pun dipilih menjadi pembicara utama di blogshopjne untuk mewakili sosok muda yang sukses memanfaatkan internet sebagai media wirausaha dan kreativitas.

Salah satu terobosan Wahyu Aditya ialah situs Kementrian Desain Republik Indonesia (KDRI) yang diluncurkannya sejak tahun 2006 silam. Bukan tanpa alasan, pria yang akrab disapa Waditya ini mengusung nama situs yang agak “nyeleneh”. Ide KDRI sejatinya berawal dari kegelisahan Waditya terhadap logo-logo institusi pemerintahan yang terkesan kaku dan jauh dari “nyeni”. Lewat KDRI, ia pun merancang logo-logo tandingan untuk beberapa kementerian guna me-refresh pengalaman estetika kita dalam memandang institusi tersebut.

Dalam perjalanannya, KDRI menjadi wadah untuk menampung inovasi-inovasinya terhadap segala bentuk desain. Eksistensi KDRI pun berhasil menarik minat para desainer dari seluruh nusantara untuk turut berbagi ide di halaman website-nya. Bagi kalian yang akrab dengan desain logo Hari Kemerdekaan RI, di mana serentak dipakai oleh institusi maupun media promosi. Usut punya usut ternyata logo tersebut diciptakan pertama kali oleh Waditya lewat KDRI-nya. Banyak masyarakat yang akhirnya menggunakan dan mengembangkan ide logonya tersebut, bahkan menjualnya secara komersil. Meski begitu, Waditya tidak berkeinginan untuk menuntut royalty, bahkan ia membuka kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mengeksplor logonya tersebut.

Tidak hanya KDRI, berkat eksplorasinya yang tiada henti terhadap dunia kreatif dan digital mampu menuntun sosok Wahyu Aditya untuk menciptakan lading creativepreneur lainnya. Inovasi terbesarnya ialah ketika mendirikan sebuah institusi pendidikan informal yang fokus pada bidang animasi dan desain grafis sejak 2004 silam – saat itu usianya baru 24 tahun. Sekolah desain yang bernama HelloMotion Academy ini pun mampu menarik atensi positif dari generasi muda, di mana lebih dari 3000 siswa telah menimba ilmu di sana. HelloMotion Academy menjadi debut termanis seorang Waditya di dunia creativepreneur. Keberadaan HelloMotion Academy ini pun dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas animator serta desainer di Indonesia.

Tak habis sampai di sana, Waditya juga menginisiasi sebuah festival pop culture bertajuk HelloFest yang punya misi dalam mendukung kemajuan perfilman animasi di Indonesia. Tak hanya itu, festival ini mencoba memberi inspirasi dan mendorong inovasi di dalam diri animator maupun penikmatnya. Festival yang diselenggarakan sejak 2006 ini menampilkan 25 kategori kultur pop, di mana salah satunya merupakan film pendek dan animasi. Setiap tahun penyelenggaraannya, festival ini mampu menampilkan lebih dari 250 film animasi pendek lokal terbaru.

Wahyu Aditya mengaku sejak kecil telah akrab dengan dunia seni. Menggambar menjadi minat utamanya yang mampu mengeksplor sebagai ide, kreativitas, dan imajinasi yang dimilikinya. “Saya sejak sekolah di SMA 3 Malang sudah mulai iseng mendesain ruangan kelas saya sendiri. Waktu itu saya gambar sosok kartun Alien di dinding kelas. Berkat itu, saya malah ditawari untuk mendesain logo kreatif untuk kops surat sekolah hingga logo untuk seragam basket sekolah,” ungkapnya riang.

Peluang Cerah Dari Internet

Bagi Waditya, hanya dengan bermodalkan kreativitas, teknologi, dan penguasaan pasar, kita sudah bisa berkompetisi di dunia wirausaha. Dengan adanya kreativitas dalam diri manusia akan memacu kemajuan teknologi, sehingga berdampak secara signifikan pada penciptaan pasar. Pesatnya perkembangan industri kreatif bisa menjadi salah satu contohnya, di mana pemanfaatan teknologi serta eksplorasi kreativitas mengambil peranan penting terhadap keberadaan pasar. Dewasa ini, media online pun menjadi wadah yang ideal bagi pelaku industri kreatif untuk bisa mencapai sasaran market-nya.

Sebelum sesi Wahyu Aditya, Iskandarjet selaku Asisten Manager Kompasiana juga memberikan peneropongannya terkait prospek bisnis lewat media online. Menurutnya, Indonesia memiliki pasar yang empuk untuk online marketing lantaran jumlah pengguna internet di Indonesia sendiri terus bertambah setiap tahunnya. Bukan mustahil, online marketing akan sangat maju ke depannya di Indonesia. Berbekal data riset APJU Puskakom UI (Maret 2014), Iskandarjet memberi gambaran pengguna internet di Indonesia yang terbagi menjadi dua kategori, yakni Netizen sebanyak 88,1 juta jiwa atau 35% dan bukan Netizen berjumlah 163,9 juta jiwa atau 65%. Menarik dari dua kategori tersebut bisa dipetakan lagi bahwa pengguna internet Indonesia banyak yang berasal dari wilayah Indonesia bagian barat (78%), ada pula yang merupakan generasi millennial (49%). Sementara itu sebanyak (85%) netizen Indonesia cenderung mengakses internet lewat ponsel, dan kebanyakan (51%) adalah netizen wanita.

Dengan aksesibilitas internet yang lebih mudah melalui perangkat gadget, seperti ponsel pintar maupun tablet membuat netizen Indonesia dengan leluasa berselancar di dunia maya. Lantas apa yang sebenarnya mereka cari di Internet? Iskandarjet pun kembali mengulik slide presentasinya yang menampilkan data APJU Puskakom UI (Maret 2014. Dari sana terkuak bahwa sebanyak 87,4 % netizen Indonesia doyan berjejaring sosial, sementara 68,7% hanya menggunakan mesin pencari, dan komposisi 59,9% bagi mereka yang hanya suka mengirimkan pesan instan. Tak hanya itu tercantum pula netizen yang lebih suka mengakses informasi atau berita sebanyak 59,7%, yang suka unduh dan unggah video sebanyak 27,3%, dan sisanya 11% suka belanja online.

Meski kecenderungan untuk belanja online masih sekitar 11%, tapi bagi Iskandarjet angka tersebut sudah menjadi pertanda bahwa bisnis online Indonesia di masa depan akan punya setitik harapan. Bukan tak mungkin, angkanya nanti akan meningkat tajam seiring dengan inovasi dan kemajuan teknologi untuk bisnis online itu sendiri. “Sebagai pemula, kita bisa memanfaat sosial media seperti Facebook, Twitter, dan Instagram untuk memulai bisnis online kita,” imbuhnya.

[caption id="attachment_386790" align="alignnone" width="700" caption="Photo by Baruna"]

14333012361016286028

[/caption]

Tak ubahnya dengan bisnis konvensional, berbisnis di media online pun juga menuntut ketekunan, fokus, dan inovasi. Bahwa penting bagi kita untuk mengatur strategi online marketing sebaik mungkin. Kreativitas dan inovasi sangat berperan penting untuk bisa bersaing di media online. Selain kita bisa memulai dari media sosial, kita bisa mengawali bisnis kreatif kita lewat blog. Ya, blog sudah jadi platform yang begitu populer di kalangan netizen. Jika kita belum punya banyak modal, kita bisa memanfaatkan blog gratisan yang disediakan oleh blogspot dan wordpress terlebih dahulu. Blog akan mempermudah strategi bisnis online kita. Dari yang awalnya hanya blog gratisan, kita bisa upgrade ke blog premium yang menyertakan dot.com. Ini akan menjadi eksklusivitas tersendiri bagi usaha kita jika telah memiliki dot.com sendiri. Orang-orang pun akan lebih percaya dan antusias membeli barang/jasa kita lewat online.

Dalam dunia bisnis dan pemasaran, sebuah produk yang memiliki brand storytelling yang kuat akan lebih mudah untuk mencapai target pasarnya. Menurut Iskandarjet, hal ini pula yang semestinya diterapkan pada bisnis online marketing. Membuat marketing content yang menarik adalah salah satu cara untuk memperkuat brand storytelling dari produk yang kita miliki. Konten marketing ini akan mampu memuat segala pesan-pesa marketing untuk target pasarnya, di mana mampu menggugah, membuat percaya, dan terikat secara emosional dengan produk dari brand yang dimiliki.

Dalam membuat konten marketing yang menarik minat pasar, kita harus memperhatikan konten untuk selalu bisa tampil original (bukan plagiat) dan up to date dengan perkembangan zaman. Tipsnya, kita harus membuat konten yang punya nilai manfaat, konten yang tidak mainstream, konten yang akurat, factual, dan sarat testimoni serta data, konten yang menggunakan gaya bahasa naratif, serta mampu melibatkan pembaca bak percakapan di dalamnya. Tentu saja, kita tida boleh lupa untuk terus update konten tersebut secara berkala. Konten marketing yang baik juga harus bisa menggabungkan faktor-faktor seperti Timely (conversation trends), Relevant (Brand Priorities), serta Resonant (Audiences Interest). Jika sudah mampu mewujudkan konten dengan gaya bahasa menarik, kita bisa memaksimalkannya lagi dengan pengadaan visualisasi dalam bentuk ilustrasi dan foto sehingga mampu memperkuat konten marketing dari brand kita. Tidak bisa dipungkiri, foto dan gambar dalam sebuah konten marketing mampu menjadi magnet kuat dalam menyampaikan keunikan marketing dari brand kita.

Wahditya dalam sesinya juga menekankan bahwa setiap orang punya peluang untuk bisa berbisnis di online marketing. Untuk melihat peluang tersebut, tentu sebagai manusia, kita harus mengenali karakter kita terlebih dahulu. Apakah kita termasuk seseorang yang dikategorikan sebagai model sungai. Model Sungai di sini maksudnya, tipikal orang yang tidak tahu akan kemampuannya sendiri, di mana diibaratkan kerap terombang-ambing di tengah arus sungai yang deras. Banyak rintangan yang akan dihadapi, hingga kita merasa putus asa dan bosan untuk meneruskan hidup kita. Atau mungkin kita adalah model kegelapan. Hmm, Model Kegelapan ini identik dengan karakter orang yang benar-benar tahu tujuan hidupnya. Mereka sangat optimis dengan kemampuannya, kelebihanya, serta peluang yang ada. Ibaratnya, kita mendapatkan lentera yang mampu menerangi jalan gelap disekeliling kita­­. DI saat itulah kita mampu membaca peluang. Nah karakter manakah Anda?

JNE Dukung Geliat Bisnis Online

Untuk melengkapi pembahasan seputar Inovasi Bisnis di Media Online, Andre Vincent Wenas selaku Chief Human Capital Officer JNE juga turut berdialog. Bahwasanya perkembangan teknologi dan geliat bisnis online mampu membukakan peluang bagi usaha jasa pengiriman. Salah satunya JNE yang melihat celah penting ini sebagai sebuah alasan utama untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Andre Vincent mengungkapkan ketakjubannya terhadap teknologi yang benar-benar mampu mengubah cara pandang dunia. Bayangkan jika dulu orang-orang berkirim surat mesti membutuhkan waktu cukup lama untuk saling menerima balasan. Namun di era serba canggih seperti sekarang, pesan pun bisa terkirim dan terbalaskan hanya dalam hitungan menit saja.

[caption id="attachment_386795" align="alignnone" width="599" caption="Foto dari laman twitter JNE"]

14333020841205984543

[/caption]

Sebagai jasa pengiriman, JNE ingin berkontribusi dalam perkembangan bisnis online di Indonesia. Sesuai dengan taglinenya Connecting Happiness, JNE berusaha menjangkau seluruh pelosok nusantara, agar bisa lebih banyak menyalurkan energy kegembiraan di tengah-tengah masyarakat Indonesia. JNE berupaya memberikan pelayanan yang maksimal dalam pengiriman barang-barang dalam bisnis online. Dalam skema bisnis online sudah pasti akan melibatkan jasa pengiriman di dalamnya. Untuk itulah JNE hadir.

Layaknya bisnis online yang sellau menjunjung Trust (Kepercayaan), begitu pula JNE sebagai jasa pengiriman selalu ingin dipercaya untuk bisa mengirimkan barang-barang atau pesan dengan cepat dan sampai di tujuan. JNE ingin jadi bagian dari Trust bisnis online. Akan menjadi sebuah kebanggaan, apabila mendengar orang mempercayakan pembelian barang di internet dengan melihat JNE sebagai kurir mereka.

Baru-baru ini, JNE juga meluncurkan sebuah inovasi yang mampu memperkenalkan pakanan khas nusantara bernama PESONA. PESONA merupakan singkatan dari Pesanan Oleh-oleh Nusantara, di mana JNE mencoba menghadirkan platform yang memungkinkan Anda memesan langsung makanan dan produk khas dari berbagai daerah di Nusantara melalui cabang-cabang JNE di kota Anda. Bukankah itu terobosan yang menarik dan efisien?

Workshopblogshopjne ini tidak hanya diisi dengan paparan materi, tapi juga dibungkus dengan diskusi santai bersama ketiga pemateri. Selain itu, blogshopjne juga dimeriahkan oleh aksi StandUp Comedy Indo Bali dan sejumlah doorprize yang menarik hati. Usai acara ini, sejumlah ide untuk membuat start up online business pun mulai berdatangan di kapala saya. Bagaimana dengan Anda? Berani memulainya juga? Yuk!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline