Lihat ke Halaman Asli

Boleh miskin asal jangan "sakit"

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Yan Hui, seorang pemuda kurus dan miskin suatu hari datang kepada Konghuchu untuk menjadi murid sambil membawa persembahan yang tak seberapa.

Ketika datang, iapun di anggap remeh oleh salah satu murid kaya Konghuchu dengan berkata:

"Apakah kau kira hadiah seperti ini layak bagi seorang guru besar?".  Yan Hui menjawab: "Saya kira, alasan guru tak membatasi suatu nilai hadiah adalah agar semua kalangan bisa belajar pada beliau dan mampu menyiapkanya".

Orang kaya itupun berkata lagi dengan ketus :

"Lihat betapa pucat dan kurus engkau ini. Engkau pasti sakit".

Yan Hui pun menjawab dengan tenang :

"Mereka yang tak punya harta disebut miskin. Mereka yang tak punya pengetahuan disebut "sakit.  Saya memang miskin namun saya tidak "sakit".

Mendengar dialog antara murid kaya dan Yan Hui ini, Konghucu pun berkata dalam hatinya ;

"Sejak aku mengajar posisi untuk murid yang pintar dan bijak, masih kosong.  Mungkin inilah calon muridku yang paling pintar dan bijak".

Dan memang dalam sejarah, Yan Hui yang miskin ini menjadi murid Konghuchu yang paling pintar dan bijak.  Bahkan ada ungkapan sendiri dari Konghuchu bahwa muridnya yang lain diajarkan 10 hal, hanya menangkap dan mengerti tentang satu hal.  Namun Yan Hui, diajarkan 1 hal, ia akan mengerti tentang 10 hal.

Cuplikan buku "Kehidupan dan Hikmat Konfucius"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline