Lihat ke Halaman Asli

Hilangnya Cinta Semu Berganti Kesadaran Diri

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Phema chodron adalah wanita biasa yang hanya seperti wanita kebanyakan yang menjadi wanita rumah tangga biasa saja. Menpunyai 3 anak serta bertugas mengantar jemput anaknya serta memasak adalah tugas yang telah dia lakukan selama kurang lebih 20 tahun mengabdi sebagai istri yang baik pada suaminya. Namun suatu hari sang suami mengatakan padanya : "Aku sudah tak mencintaimu lagi ,karena aku baru mengenal wanita muda yang sangat kucintai, maka aku mau menceraikanmu". Hanya gelap dunia dirasakan ibu biasa ini ,menangis serta bersedih akan kehilangan semua yang dicintainya ,anak anaknya serta suaminya,pergi meningalkan ia sendiri. Dalam kebingungan serta kekalutan pikirannya iapun belajar mencari jati diri sejati dan arti kedamaian sejati lewat jalan meditasi di pusat pusat meditasi center di amerika. Setelah menjalani pengalian jati diri serta mulai mengali kesadaran sejati akhirnya ibu ini selama 5 tahun bertemu juga dengan damai sebenarnya. Setelah itu iapun datang dengan sadar dan dengan ikhlas serta suara hati terdalam menemui mantan suami yang dulu ia sangka kejam meningalkannya sambil berkata: "Terima kasih tuan ,engkau telah menbantuku menemukan kesadaran dan kedamaian sejati didalam diriku". Phema codron adalah sebuah contoh ketika seorang anak manusia yang sadar akan kebahagian bukan terletak pada luar diri kita namun ia terletak dalam pikiran serta hati kita yang telah sadar. Seperti yang telah disabdakan oleh sang Budha 2500 tahun lalu: "Hidup adalah samudra duka ,berpaling kedalam diri itulah pantai bahagia" Sekedar sebuah renungan malam bagi yang mau merenung : "Sudahkah kita bahagia dan damai yang bersumber dari kedamaian hati dan pikiran kita? Bukan bersumber dari hal hal luar diri yang selalu datang dan pergi serta timbul dan tengelam". Salam damai selalu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline