Lihat ke Halaman Asli

Gosip...

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Di sebuah kelas pendidikan singkat selama 4 bulan yang dihadiri oleh para pengabdi vihara. Suatu hari pimpinan diklat mengatakan di bahwa ada salah satu peserta diklat yang kurang ajar dan kurang sopan,yaitu ketika buang air besar tidak disiram. Pimpinan inipun berkata bahwahsannya untuk kejadian kali ini munkin diantara anda ada yang teledor dan dimaafkan tapi jangan diulangi. Kelaspun berlanjut ,namun 2 hari kemudian kembali pimpinan diklat ini mengatakan: "Sungguh terlalu orang ini kembali mengulangi kesalahan yang sama yaitu berak tak disiram" Mendengar perkataan dari pimpinan diklat ini ,para persertapun geger dan mulai saling curiga diantara 200 perserta diklat ini. Mulailah ada yang menaruh curiga serta mulai menuding satu dan lainnya, "Aku yakin dia pelakunya ,pernah sekali aku mencium bau tak sedap dari wc sehabis dipakai olehnya ,pas waktu itu aku disamping juga lagi pake wc yang satunya" Semingu kemudian kembali pimpinan diklat ini berkata: "Sunguh terlalu diantara kalian ,sebagai calon pimpinan umat ada yang berbuat tapi tak berani bertangung jawab ,kembali berak tak disiram ,sekarang juga harus ada yang mengaku atau kelas ini kita tutup saja karena tak berguna" Geger dan tambah saling curiga dan mulailah tudingan serta salah menuduh antar perserta diklat terjadi. Ada yang berani bersumpah ia melihat seseorang yang sebagai pelaku "berak tak disiram" itu. Selama satu minggu aura saling curiga dan mulai bergosip tentang seseorang yang kurang ajar itu ,menbuat konsentrasi para perserta diklat terpecah hinga tak begitu bisa mengikuti pendidikan itu. Kemudian akhirnya sang pimpinan diklatpun berkata: "Kalian sunguh terlalu ,hobi bergosip ,tanpa bukti jelas sudah saling menuduh dan saling curiga ,apa yang kukatakan tentang adanya wc tak disiram itu hanyalah karangan dan pancingan saja ,dan teryata gosip dan pancingan saya anda sebar dan tangapi dengan bumbu bumbu hinga jadilah saling curiga dan saling tuduh diantara kalian sendiri" Perserta diklatpun terdiam semua ,apalagi yang sudah mulai menuduh seseorang sebagai pelakunya ,semankin merasa malu atas perbuatannya sendiri. Kemudian pimpinan diklat inipun menyampaikan pelajaran yang harus di petik dari kejadian ini: "Jangan bergosip dan menyalahkan sesuatu tanpa kau benar benar tau akar permasalahan itu dan jangan asal menuduh seseorang bersalah tanpa bukti jelas ,hindari gosip ,tutup telinga anda dari gosip ,dan jangan melebarkan gosip" Dan akhirnya para perserta diklatpun disadarkan bahaya gosip dan bergosip. Salam damai selalu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline