Lihat ke Halaman Asli

Jimmo belajar Meditasi

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Hidup selalu terombang ambing oleh cinta yang selalu berujung duka menbuat jimmo merasakan hidup ini rasanya tiada arti. Nelansa ,kosong ,setiap saat hanya teringat pada senyum wanita yang meyiksa rasa ,sunguh keinginan adalah sumber penderitaan. Ketika makan semua terasa hambar ,rasa rindu meyesak dada tiap detik tersiksa oleh senyum yang tak bisa digapai, perih menusuk dada ; "Arrrghhh aku tak mau disiksa ilusi ini ,aku harus belajar mencintaiku dulu ,baru bisa mencintai dan di cintai dengan tulus oleh si pemilik senyum yang merobek dan mencabik cabik hatiku " Dan suatu hari jimmo bertemu teman lamanya bunda kit rose dan mengajak dia belajar meditasi "Meditasi akan mendamaikanmu jimm ,mebuat engkau selalu "sadar" dan "eling" akan siapa dirimu ,dan engkau akan bisa fokus dalam mengerjakan semua hal dalam hidup ini ,tak terombang ambing oleh jiwa mudanya yang penuh gejolak ,karena manusia hebat bukanlah ia yang bisa menaklukan orang lain ,namun ia yang manpu menaklukan dirinya sendiri , itulah manusia sejati dan manusia yang tercerahkan" Nasehat dan ajakan bunda kit rose inipun direspon oleh jimmo dengan positif: "Iya bunda masak hidupku ,hanya untuk tersiksa oleh dibakar rindu dari senyum mengoda ,kapan aku mengenal diri kalau aku selalu di robek dan dihancurkan oleh senyum wanita? , aku mau bunda belajar meditasi dengan gurumu ,master Andy dharma ya ? Dan bundapun menbawa jimmo kepada master andy dharma di padepokannya yang sejuk ,dengan pemandangan indah lautan selatan di pantai baron ,wonosari yang indah ,tepatnya di parang racuk. Sampai disana bunda rose pun menperkenalkan jimmo pada master ini . "Master kutitipkan sahabatku jimmo pada pengajaranmu agar ia bisa menemukan jati diri sejatinya" Dan hari pertama jimo di padepokan inipun ,lansung diajarkan teknik meditasi pandangan terang : "Kau duduklah di karang atas parang racuk itu ,duduk santai ,dan mulai fokuskan perhatian hanya pada aliran nafasmu ,pejamkan matamu ,irama ombak dan tiupan angin adalah musik alam bagimu ,hanya engkau perhatikan nafasmu ,jangan kau lawan pikiranmu cukup kau alihkan pada nafasmu" Jimmopun melaksanakan pesan masternya, iapun duduk tenang di tebing parang racuk yang konon katanya pernah juga dipakai oleh sri sultan ke 9 untuk menjalankan laku berserah diri pada Tuhan dan semesta alam selama 40 hari. Diam hening hanya ada irama ,debur ombak serta cicit burung walet yang sedang mandi dilautan kemudian masuk ke dalam tebing disebelah parang racuk ,jimmo merasakan damai ,ia seperti hilang dalam irama ombak dan desir angin ,perlahan wajah wajah manis penuh senyuman mulai hilang dalam pikirannya . Hari keduapun ia lewati dengan damai ,dan ia rasakan ia semankin sadar ,memasuki hari ketiga ia rasakan dia adalah semesta ,dalam semilir angin ia merasakan dirinya ada ,dalam rinai hujan ia rasakan Tuhan menbelainya , indah ,damai ,hening ketika kumulai mengenal diriku ,kata jimmo dalam hati. Dan akhirnya jimmopun merasa dia sudah hebat ,dan merasakan ia sudah bisa mengendalikan "amarahnya" menjinakan "rindunya" dan iapun tersenyum bahagia dan datang pada sang master dengan banganya sambil berkata : "Master aku telah bisa menjinakan pikiran serta amarahku dan aku merasa telah tercerahkan ,damai ,hening telah kumasuki dengan sempurna guru ,aku jadi manusia yang bijak sekarang guru ,dan sekarang aku mau pamit pulang guru ,terima kasih atas bimbingnmu selama 3 hari ini" Tanpa banyak omong masternya mengambil sebuah ranting kayu dan langsung ,menmukul kepala jimmo brakk ,kayu itu patah dan jimmopun kesakitan sambil berteriak : "Sialan kamu master ,kau nantang aku beramtem ya ,kau belum tau aku jimmo jagoan kampung ya ,? Kuhajar kau master " Kata jimmo dengan penuh emosi. Masternyapun menjawab : "Wahai anak muda ,mana damaimu? ,mana pencerahanmu? Mana kebijakanmu? ,hilang tak berbekas dan mengakulah engkau kalah oleh sebuah pukulan dari ranting kayu ini" Jimmopun sadar dan diam karena malu ,dan merasa bodoh atas kesombongannya tadi. Dan masternyapun mengatakan kembali : "Ada pepatah kuno bijak anak muda : gunung bisa kau ratakan dengan sebuah cangkul dan tekad ,namun watak dan sifatmu sulit kau rubah " Makanya perlu perjuangan seumur hidupmu anak muda ,tak munkin engkau bermeditasi 3 hari lalu kau bilang sudah bijak,hening,tercerahkan. Itu omong kosong saja , dan sana lanjut lagi meditasi dan perenunganmu tak usah mau cepat "sadar" mengalir saja ,karena begitu kau ingin cepat sadar itu namanya kau "serakah" Setelah jimmo mendengar nasehat masternya iapun mengganguk dan berjalan kembali ke karang dan kembali mencoba "sadar" dan "hening" serta "bijak" Semua butuh proses ,gumannya dalam hati. Teruntuk sahabatku jimmo. Salam dari debur ombak parang racuk ,pantai baron,wonosari,jogya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline