Lihat ke Halaman Asli

Pelit Menjelang Maut

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kalau ingat kejadian ini aku selalu tertawa sendiri karena saking aneh dan pelitnya temanku. Tahun 1995 kami rombongan sales dari perusahaan perlengkapan rumah tanga di jakarta berangkat berwisata ke pulau dewata bali. Dan sampai di bali kamipun pergi ke pantai kuta ,melihat orang bule bermain selancar kamipun ikut ikutan menyewa papan selancar dan belajar kepada salah satu teman kami yang bisa olahraga ini karena ia orang pulau seribu yang akrab dengan laut. Terjata olahraga ini tak segampang yang dilihat ,untuk berdiri di atas papan selancar teryata butuh keseimbangan dan konsentrasi yang luarbiasa. Dan kamipun hanya bisa gaya telungkup diatas papan seluncur kami sambil terus ke tengah dengan bertiga untuk menyongsong ombak laut ditengah yang pas untuk kami bersurfing ria. Temanku sumardi langsung meluncur pas timengnya datang ombak besar, sedang saya dengan temanku darius malah semankin terbawa ke tengah laut dan tiap gelombang laut menghantam kami ,bukannya mankin ketepi malah semankin ketengah laut dan kamipun mulai ketakutan karena ilmu renang kami pas pasan. Dan temanku darius sangat ketakutan dan diapun minta tolong kepada seorang yang paling dekatnya, ' ' Pak tolong pak saya ndak bisa berenang !! Bawa saya ke tepi pak , saya takut tengelam katanya ,kepada orang itu. Dan peselancar yang diminta tolongpun menjawab; Oke bang aku tolong tapi bayar ya! Sepuluh ribu deh! ' Katanya Temankupun menjawab" Jangan segitu bang lima ribu aja bang! Orang itupun menjawab" Ndak bisa bang sepuluh ribu udah murah tuh!! Temankupun menjawab ; Tujuh ribu ya bang!! Orang itupun menjawab; Ya udalah bayar nanti ya!! Dan akhirnya diapun diselamatkan oleh peselancar itu. Tapi melihat kejadian tawar menawar itu aku tertawa terbahak bahak ,hinga lupa akupun dalam situasi berbahaya ,namun untunglah pas ombak besar datang akupun bisa menluncur ke pantai dengan papan seluncurku walau dengan posisi telungkup. Sampai di pantai akupun memertawakan temanku dan teman lainpun ikut tertawa ,mendengar tawar menawar di tengah laut tadi. Salam damai selalu Bali pantai kute penuh tawa Wisata bersama pt wahana kawan kita sejati 1995

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline