Lihat ke Halaman Asli

Andy Caesar

Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang

Masyarakat Geram atas Wacana Konversi LPG 3 Kg yang Diubah ke Kompor Listrik

Diperbarui: 22 September 2022   18:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

THE GOVERNMENT PLANS FOR THE PUBLIC TO USE A 3 KG LPG STOVE TO BE UPGRADED TO AN ELECTRIC STROVE

Penulis : Andy Caesar D P

Malang, Kamis 22 September 2022

Seorang Wanita melalui Grup Aplikasi WhatsApp, Ia geram karena sistem peralihan yang dilakukan pemerintah, Ia protes dikarenakan Sistem peralihan hanya akan menguntungkan produsen kompor induksi saja dan kesal dengan wacana tersebut, masalah itu juga dapat membebani masyarakat kelas menengah dan kelas bawah.

Banyak masyarakat yang berpikir bahwa penggunaan kompor listrik cenderung lebih boros ketimbang menggunakan kompor LPG 3 kg.

Uji sistem tersebut akan dilakukan di beberapa kota seperti Surabaya, Bogor, Denpasar.

Wanita berusia 42 tahun dan 32 tahun, mereka keresahan akan sistem peralihan yang dilakukan pemerintah, dikarenakan biayanya yang sangat mahal untuk kompor listrik, mereka juga resah karena di rumahnya selalu mati listrik. Providing an alteration package in the form of a stove and utensil, the company will also install a meter recording machine that specifically records the use of the electric stove.

Dalam rapat Darmawan juga menjelaskan, bahwa ada misinterpretasi menaikkan daya dan tarif pelanggan sesuai dengan diagram ada instalasi lama yang gunakan MCB 450 VA dan 920 VA untuk kompor listrik, MCB jalur khusus artinya juga tidak akan terhubung dengan pola konsumsi listrik daya terpasang.

PLN mewujudkan dapat konsumen baru pengguna kompor induksi sebanyak kurang lebih 14 juta rumah tangga. Sehingga diharapkan ada perubahan dari LPG impor yang harganya sudah Rp. 17.000 per kg. Adapun harga dari gas melon subsidi saat ini sudah mencapai Rp. 15.500 per kg.

Dermawan mengatakan, harga perekonomian dari pengadaan kompor listrik hanya sekitar kurang lebih Rp.10.500 ekuivalen dengan 1 kg LPG. Artinya kekuatan penghematan anggaran dari system pengalihan subsidi LPG 3 kg itu untuk program kompor listrik.

PLN akan menjamin penggunaan kompor listrik akan lebih murah harganya dibandingkan penggunaan LPG. Perusahaan juga akan memfasilitasi masyarakat yang ingin meningkatkan daya listriknya. Termasuk menyiapkan peralatan yang cocok untuk kompor listrik ke pasar tradisional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline