Lihat ke Halaman Asli

a_selaludihati

Andy Hermawan

Guru Iku Kudu Bisa "Ngerti, Ngrasa, lan Nglakoni"

Diperbarui: 4 Mei 2022   20:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. pendidikan dan guru. (TOTO SIHONO/KOMPAS via kompas.com)

Hari Pendidikan Nasional adalah sebuah hari yang ditetapkan untuk memperingati sejarah pendidikan di Indonesia. Sejak ditetapkan oleh pemerintah melalui Keppres No. 316 Tahun 1959, maka setiap tahun, pada tanggal 2 Mei, diperingati sebagai hari pendidikan nasional. 

Tanggal 2 Mei juga merupakan peringatan hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara, yang merupakan salah satu tokoh pendiri bangsa yang dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia. 

Hari pendidikan kali ini sepertinya tidak terlalu disambut antusias oleh sahabat-sahabat guru. Entah karena sibuk menghitung besaran Tunjangan Hari Raya (THR) yang sepertinya tidak cukup untuk membeli minyak goreng, atau masih jauh dari kata cukup untuk membeli bahan bakar minyak saat mudik. 

Biasanya peringatan Hari Pendidikan Nasional akan diperingati dengan berbagai acara, seperti upacara bendera, beraneka lomba, pemberian ucapan, dan lain sebagainya. Namun berbeda untuk tahun ini, mungkin Hari Pendidikan Nasional kali ini juga bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri dan liburan panjang. 

Sadar atau tidak, hal ini juga berkaitan dengan kurangnya tradisi untuk mengkaji ulang pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara, maka tidak mengherankan bila nilai-nilai pemikiran reflektif yang telah digoreskan oleh Ki Hadjar Dewantara, kurang mendapat sambutan di tengah-tengah guru. 

Mengapa harus Ki Hadjar? 

Pasti banyak yang bertanya-tanya, mengapa harus Ki Hadjar yang diberi gelar sebagai Bapak Pendidikan Nasional, dan tanggal lahir beliau ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional, mengapa bukan tokoh-tokoh yang lain? Sebagai seorang yang lahir bukan pada saat masa perjuangan untuk kemerdekaan, saya juga pernah memiliki pertanyaan demikian. 

Perjalanan saya untuk memperoleh jawaban ini tidak berlangsung selama dua atau tiga hari, namun selama bertahun-tahun melalui pendidikan yang saya tempuh, melalui tulisan-tulisan, melalui seminar-seminar pendidikan, bahkan dari sekian banyak sosok pendidik yang saya temui, saya lakukan untuk mendapatkan jawaban atas keingintahuan saya. 

Dari perjalanan tersebut, saya mendapat banyak sekali pengetahuan, serta pengalaman menarik yang sangat bermanfaat bagi saya sendiri dan bagi banyak orang di sekitar saya. Mengapa demikian? Semasa hidupnya, Ki Hadjar mencurahkan seluruh tenaga dan pikiranya untuk kehidupan yang memiliki nilai mendidik. 

Ki Hadjar merefleksikan setiap aktivitas kesehariannya menjadi buah-buah pemikiran yang bermanfaat bagi kehidupan bangsa. Hari Pendidikan Nasional Tahun 2022 ini mengangkat tema Peimpin Pemulihan, Bergerak untuk Merdeka Belajar. Yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah model pemimpin apa dan merdeka yang bagaimana diharapkan dari tema tersebut? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline