Pada tahun 2018 ini setidaknya ada 2 event besar yang dihelat Indonesia yaitu Asian Games dan satu lagi adalah IMF-World Bank Annual Meetings. Seperti halnya Asian Games, untuk IMF-World Bank Annual Meetings, ternyata Indonesia telah mengajukan diri sebagai tuan rumah pada 4 tahun lalu, dan kemudian terpilih dari 8 negara yang mengajukan diri sebagai calon tuan rumah. IMF dan Bank Dunia dalam memutuskan tuan rumah yang berhak menyelenggarakan pertemuan ini, tentunya memiliki kriteria yang standarnya cukup tinggi.
Forum ekonomi bergengsi ini akan diselenggarakan pada Oktober 2018 di Nusa Dua, Bali. Sebelum perhelatan akbar tersebut dimulai, Christine Lagarde selaku IMF Managing Director telah lebih dahulu berkunjung. Sebagai pihak yang memiliki kepentingan untuk pertemuan tersebut, maksud kedatangan Christine Lagarde disebut untuk meninjau kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah. Bahkan mantan menteri keuangan Prancis ini sempat berkunjung ke pasar Tanah Abang sampai ke Candi Borobudur.
Indonesia dan Tren Ekonomi Global
Di mata Christine Lagarde Indonesia dan ASEAN memiliki peran yang penting terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dikatakan bahwa Indonesia dan ASEAN selama 20 tahun terakhir mencapai pertumbuhan yang kuat dan telah menciptakan kelas menengah yang dinamis dan bergerak menuju arah level kehidupan yang lebih tinggi, yang artinya turut mendorong pergerakan ekonomi dunia.
Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang berkisar 3,8% dan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2018 adalah 5,3%, Indonesia dipandang mewakili tren positif negara ASEAN. Indonesia merupakan negara terbesar dan memiliki jumlah penduduk terbanyak di ASEAN. Selama 20 tahun telah berhasil menurunkan tingkat kemiskinan hampir 40% serta harapan hidup meningkat 6 %. Di sisi lain ekonomi global pasca krisis 2008 yang melanda Eropa dan Amerika dipandang tidak terlalu menggembirakan.
Hal Positif Bagi Indonesia Sebagai Tuan Rumah
Dengan terpilihnya Indonesia, sesungguhnya hal ini menjadi suatu kepercayaan guna lebih meyakinkan lagi kepada dunia bahwa kondisi perekonomian dan iklim investasi di Indonesia saat ini cukup baik. Selain investment grade Indonesia pada level BBB, kemudian produk domestik bruto yang telah mencapai lebih dari 1 triliun dolar, sampai dengan terpilihnya Sri Mulyani sebagai menteri keuangan terbaik dunia.
Melalui forum ini Indonesia dapat menawarkan berbagai hal guna meningkatkan peluang pariwisata, investasi dan bisnis. Dengan peserta dari 189 negara yang dihadiri sekitar 10.000 orang selama 1 minggu, akan banyak juga platform yang ditawarkan dari peserta kepada Indonesia. Sebagai tuan rumah penyelenggara Indonesia akan menjadi sorotan dunia, karena turut berperan penting ikut menyoroti isu-isu penting yang berkembang secara global, sehingga memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra yang tepat bagi dunia untuk bekerja sama dan berbisnis.
Bagi Bali sebagai daerah yang dipilih, pertemuan ini akan memberikan warisan yang bermanfaat yaitu perbaikan akan dilakukan di berbagai area, termasuk fasilitas bandara, jalan raya, pariwisata lokal, dan konektivitas digital.
Keuntungan lainnya adalah Indonesia akan memiliki akses yang berkesinambungan guna menjalin hubungan dengan pelaku ekonomi utama lainnya di kalangan ekonomi global. Kemudian dapat mendorong pembahasan isu yang mempengaruhi tingkat keberhasilan pertumbuhan ekonomi seperti perdagangan dan perpajakan.
Selain itu Indonesia akan memperoleh akses terkait bantuan teknis dan pelatihan di bidang ekonomi dan keuangan, yang akhirnya akan meningkatkan stabilitas ekonomi dan keuangan global, mendorong lingkungan ekonomi yang lebih baik untuk industri dan ekspor Indonesia. Saat ini Indonesia dipandang sebagai kekuatan baru yang tengah berkembang, sehingga melalui forum ini eksistensi Indonesia sebagai kekuatan baru di Asia seolah dipertegas kembali.