Manusia adalah makhluk yang berjalan dengan pengalaman, emosi, dan pilihan yang terkadang meleset dari niat awal. Dalam interaksi sosial, tidak jarang kita tergelincir---entah dalam kata, tindakan, atau penilaian kita terhadap orang lain. Kadang, tanpa disadari, kita melontarkan sesuatu yang menggores hati, meski mungkin maksudnya tidak demikian.
Setiap orang memiliki cerita yang kita tidak sepenuhnya tahu. Mereka yang kita jumpai di tengah perjalanan hidup kita membawa beban, perjuangan, atau bahkan cedera yang tidak tampak. Kehidupan kadang mengubah arah mereka---dari profesi yang mungkin dulu menjadi kebanggaan, hingga pekerjaan baru yang sederhana tapi penuh makna.
Namun, manusia juga punya kemampuan luar biasa: untuk mengenali kesalahan, meminta maaf, dan belajar. Inilah yang membuat kita lebih dari sekadar pengulangan dari masa lalu. Mengakui kesalahan tidak pernah mengecilkan kita; sebaliknya, itu memperlihatkan keberanian dan hati yang besar.
Dari momen-momen seperti ini, kita diingatkan untuk selalu memperhatikan kata-kata dan tindakan kita. Mungkin bagi kita itu hanya candaan, tetapi bagi orang lain, itu bisa menjadi kenangan yang tidak mudah dilupakan. Dan saat kita salah, bukankah indah jika kesempatan untuk memperbaiki itu ada?
Mari kita lihat momen-momen seperti ini bukan sebagai aib, tetapi sebagai cermin yang mengajarkan kita untuk lebih baik. Bukankah kita semua sedang berusaha menjadi manusia yang lebih baik dari kemarin?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H